Belasan Desa Kekeringan, BPBD Bondowoso Terus Salurkan Air Bersih

Jurnalis: Ari Pangistu
Editor: Gumilang

2 Agustus 2024 23:15 2 Agt 2024 23:15

Thumbnail Belasan Desa Kekeringan, BPBD  Bondowoso Terus Salurkan Air Bersih Watermark Ketik
BPBD Bondowoso saat dropping air bersih di salah satu desa (Humas BPBD for Ketik.co.id)

KETIK, BONDOWOSO – BPBD Bondowoso terus melakukan penyluran air bersih di 13 desa yang ada di delapan kecamatan. Penyaluran air bersih dilakukan hampir seriap hari, menggunakan dua armada mobil tangki untuk droping air bersih. Satu armada memiliki kapasitas 5.000 liter. 

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, pihaknya menyalurkan air bersih di desa-desa itu karena masuk kawasan yang melangalami kekeringan. 

Hal itu termaktub dalam Keputusan Bupati Bondowoso nomor: 188.45/538/430.4.2/2024.

  1. Desa Sumber Anyar Kecamatan Maesan.
  2. Desa Gading Sari.
  3. Desa Patemon Kecamatan Pakem.
  4. Desa Wringin Kecamatan Wringin
  5. Desa Klabang.
  6. Desa Purnama Kecamatan Tegal Ampel.
  7. Desa Blimbing,
  8. Dssa Karang Anyar.
  9. Desa Leprak Kecamatan Klaban.
  10. Desa Walidono Kecamatan Prajekan;
  11. Desa Botolinggo.
  12. Desa Klekean Kecamatan Botolinggo.
  13. Desa Batu Ampar Kecamatan Cermee. 

 

“Ada ribuan orang terdampak kekeringan di wilayah tersebut,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo.

Secara terperinci jumlahnya yakni ada 1.162 KK terdampak kekeringan di Kecamatan Maesan; di Kecamatan Pakem ada 796 KK; di Kecamatan Wringin ada 100 KK; sebanyak 323 di Kecamatan Tegal Ampel; di Kecamatan Klabang ada 477 KK; di Kecamatan Prajekan sebanyak 120 KK; sebanyak 380 di Kecamatan Prajekan; dan 150 KK di Kecamatan Cermee. 

Tak hanya dropping air bersih, kata Sigit, pihaknyanjuga membagikan jeriken bagi warga yang tidak memiliki penampungan secara pribadi. 

Sementara untuk penampungan komunal, BPBD juga memberikan tandon dengan kapasitas 1.200 liter di beberapa desa dan dusun. 

Dalam pendistribusian air bersih lanjut dia, petugas BPBD harus melewati medan yang sulit dan itu  menjadi kendala saat penyaluran air bersih. 

“Tapi demi tugas kemanusiaan demi memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sepenuh hati harus dilawan,” jelas dia. 

Sebenarnya anggaran APBD kabupaten untuk droping air bersih hanya cukup untuk sebulan. Tetapi BPBD Bondowoso bisa melaksanakan penyaluran air bersih sampai enam bulan karena support BNPB dua bulan dan dari BPBD Provinsi tiga bulan. 

“Sehingga InsyaAllah cukup hingga akhir bulan. Saya tidak bisa memastikan sampai kapan kekeringan ini terjadi. Tapi Kita cadangkan sampai enam bulan ke depan,” kata dia. 

Dia berharap, pada perubahan APBD tahun 2024 anggaran untuk fasilitas penunjang di bisa ditambah. “Kami juga  membangun sumur bor, bekerja sama  dengan BNPB dan BPBD Provinsi Jawa Timur,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Bondowoso #BPBDBondowoso KekeringanBondowoso