BPBD Jatim Fokus Daerah Kering Kritis Wilayah Madura, Trenggalek dan Bondowoso

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Marno

22 Mei 2024 11:37 22 Mei 2024 11:37

Thumbnail BPBD Jatim Fokus Daerah Kering Kritis Wilayah Madura, Trenggalek dan Bondowoso Watermark Ketik
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mengantisipasi dampak kekeringan di beberapa wilayah Jatim, akan menyiagakan pengiriman air bersih.

"Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kami (BPBD Jatim) masih menyiagakan pengiriman air untuk penanganan kekeringan tersebut,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Rabu (22/5/2024).

Gatot menjelaskan kekeringan dibagi menjadi tiga kategori. Yaitu kering kritis, kering langka dan kering langka terbatas. Gatot mengaku pihaknya fokus pada penanganan kering kritis yang ada pada sejumlah wilayah.

Gatot pun memfokuskan wilayah-wilayah di Jatim yang paling berdampak kekeringan saat musim kemarau. Yang menjadi perhatian, sambung Gatot, yakni wilayah Madura, Trenggalek dan Bondowoso.

“Kita berharap dengan adanya langkah-langkah yang sudah dilakukan komunitas-komunitas sekarang ini, bisa mengurangi jumlah lokasi kekeringan tersebut,” harapnya.

Gatot bakal fokus terlebih dahulu terhadap kategori kering kritis yaitu Lamongan dan Trenggalek.

“Kami akan fokus pada penanganan kering kritis yang ada di beberapa wilayah. Di antaranya seperti Lamongan dan di Trenggalek yang menjadi perhatian,” tegasnya.

Pihaknya juga mengapresiasi BBWS yang mencoba melakukan modifikasi cuaca untuk mengatasi dari segi pertanian. Sehingga upaya tersebut bisa mengisi tempat-tempat penampungan air yang sudah ada.

 Gatot menambahkan, pihaknya efektif mengantisipasi kemarau kurang lebih 6 bulan. Seperti tahun lalu, Gatot mengaku lebih dari 6 bulan.

"Sehingga proses pengiriman air tetap dilakukan. Karena dampak dari kemarau selain kekeringan adalah kebakaran hutan dan lahan," terang Kalaksa ini.

Gator menerangkan karena posisi semakin lama panasnya, otomatis bahan bakar di alam, baik itu di gunung maupun di ladang semakin banyak. Sehingga bisa menimbulkan kebakaran hutan yang sangat luas seperti tahun lalu.

“Tetapi kalau tahun ini sangat pendek, sangat menguntungkan bagi kami. Distribusi air pastinya tidak sebanyak dan selama pada tahun lalu,” pungkas Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto. (*)

Tombol Google News

Tags:

BPBD Jatim Musim Kemarau kekeringan jatim pengiriman air bersih Kalaksa BPBD Gatot Soebroto