KETIK, JAYAPURA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat Kota Jayapura, Papua, sudah 1.173 kali diguncang gempa bumi sejak awal Januari 2023. Sebanyak 171 kali kejadian dirasakan oleh masyarakat.
"Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, sejak 2 Januari 2023 hingga Sabtu, 11 Februari 2023 09:00 WIT telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Kota Jayapura sebanyak 1.173 kali dengan 171 kejadian di antaranya dirasakan oleh masyarakat," ungkap Kepala Balai Besar MKG Wilayah V Yustus Rumakiek kepada wartawan.
Yustus mengungkap hari ini, Sabtu (11/2) Jayapura sudah dua kali berturut-turut diguncang gempa yakni pada pukul 08.36 WIT dan 08.47 WIT. Gempa tersebut berjenis gempa tektonik.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi pertama memiliki kekuatan M 2,5. Episenter gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 2.51 derajat lintang selatan dan 140.63 derajat bujur timur, pada jarak 10 km Barat Laut Kota Jayapura Papua," tuturnya.
"Berlokasi di darat dengan kedalaman 10 km. Diikuti gempa bumi kedua dengan kekuatan M 3,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.41 derajat lintang selatan dan 140.62 derajat bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 18 km Barat Laut Jayapura dengan kedalaman 12 km," ujarnya.
Yustus menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter kedalaman hiposenter dan mekanisme patahan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kota Jayapura. Hal itu mengakibatkan gempa dapat dirasakan masyarakat.
"Kedua gempa bumi tersebut dirasakan oleh masyarakat di daerah Kota Jayapura dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)," ujarnya.
Ia menyarankan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," tegasnya. (*)