KETIK, SITUBONDO – Seorang laki-laki asal Kabupaten Lumajang ditemukan warga dalam kondisi gantung diri di pohon mangga yang berada di halaman rumah kosong di Dusun Buduan Utara, RT 001, RW 004, Desa Buduan, Kecamatan Suboh, Kamis (25/04/2024).
Informasi yang berhasil himpun ketik.co.id dilokasi kejadian menerangkan, bahwa korban bernama Supatmo (48), warga Dusun Darungan, RT 20, RW 06, Desa Dawuhan Lor, Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang mengalami depresi. Hal ini ketahui dari keterangan saudara korban, Muhammad Novi Misdu (35) yang sudah berada di sekitar TKP.
"Korban adalah kakak tertua saya mas, kami enam bersaudara. Setelah mendapat kabar tentang kakak dari saudara sepupu, saya bersama bapak dan ibu langsung ke sini," ungkap adik korban, Muhammad Novi Misdu (35) bersama salah satu sudaranya, Sunoko, kepada ketik.co.id di sekitar TKP.
Novi mengatakan, selama ini kakaknya (korban) kerja di Kalimantan. "Almarhum bekerja di Kalimantan kurang lebih 20 tahun, Kakak pulang ke Lumajang hanya satu tahun sekali setiap lebaran," tuturnya.
Ketika ada di rumah, sambung Novi, kakak mengaku sumpek dan ingin kerja ke Bali hingga akhirnya kakak berangkat ke Bali, ikut saudara sepupunya, Sunoko. "Rencananya di Bali Almarhum mau kerja proyek bangunan, tapi takdir bicara lain, kakak meninggal di Desa Buduan, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo. Kami keluarga ikhlas dengan kepergian kakak untuk selama-lamanya," tuturnya.
Lebih lanjut, Novi mengatakan, selama hidupnya korban dikenal sebagai sosok yang senang menyendiri. "Kakak saya itu pendiam dan kalau ada saudara main ke rumah, dia lebih sering mengurung diri di kamar. Jadi seperti orang yang mengalami depresi berat," ujarnya.
Sementara itu Sunoko menceritakan sebelum kejadian gantung diri, korban bersama dirinya berangkat ke Bali tujuan Jembrana dalam rangka kerja bangunan dengan menumpang kendaraan Travel pada Selasa (23/04/2024) sekira pukul 17.00 WIB. Namun, setibanya di Denpasar Bali, korban ingin kembali pulang ke Lumajang. "Jadi korban bersama saya belum sampai ke Jembrana Bali atau di lokasi kerja kembali pulang," ujarnya.
Lebih lanjut, Sunoko mengatakan, ketika sampai di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, korban yang mengalami depresi minta pulang ke Lumajang naik bus jurusan Probolinggo. "Korban saat itu bilang merasa ketakutan seperti dikejar orang dan ingin membunuhnya, padahal itu hanya halusinasi korban saja," tuturnya.
Sebelum sampai di terminal Probolinggo, lanjut Sonoko, saat berada di rumah makan di daerah Kecamatan Bungatan untuk istirahat dan makan, pada Kamis (25/04) sekitar pukul 02.00 WIB, korban kembali berubah pikiran sehingga Sunoko pun mengikuti kemauan korban.
"Kemudian sekitar pukul 05.15 WIB, kami naik mobil taksi bison jurusan Besuki. Akan tetapi sesampainya di depan SPBE Suboh, tiba-tiba minta turun dan minta diantar ke pasar Buduan dengan naik kendaraan ojek. Di sekitar pasar Buduan, korban duduk-duduk di kursi dekat kantor Polsek Suboh. Kemudian korban pamit ke saya mau beli rokok," tutur Sunoko.
Setelah ditunggu satu jam lebih, kata Sunoko, korban tidak datang-datang, kemudian dia mencari korban dan menanyakan kepada sejumlah orang yang ditemuinya. "Saya tiga kali cari korban ke pasar tapi tidak ketemu, saya juga tanya ke sejumlah orang apakah melihat korban dengan ciri-ciri yang saya sebutkan, tapi mereka tidak melihat dan mengetahuinya," papar Sunoko.
Tiba-tiba, sambung Sunoko, di dekat TKP ramai orang kalau di atas pohon mangga ada orang terlihat gantung diri dan sudah dalam kondisi meninggal. "Setelah dilihat, ternyata orang yang gantung diri dan sudah meninggal itu adalah saudara yang dari tadi saya cari-cari," bebernya. Korban saat menjalani visum atau pemeriksaan luar oleh Tim Forensik Polres Situbondo dan dokter RSUD Besuki. (Foto : Abdul Hakim/ketik.co.id)
Tidak lama kemudian kejadian tersebut oleh warga setempat dilaporkan ke Polsek Suboh. Setelah menerima laporan warga, sejumlah anggota Polsek Suboh mendatangi TKP dan petugas melihat korban masih dalam menggantung di pohon tersebut.
"Kemudian petugas menghubungi pihak Puskesmas Suboh. Setelah itu, anggota Polsek Suboh bersama sama anggota Koramil Suboh, petugas Puskesmas dan dibantu oleh warga menurunkan jasad korban, lalu jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Besuki dengan menggunakan kendaraan ambulan," pungkas Sunoko.
Kapolsek Suboh AKP Subaidi mengatakan, menurut keterangan bapak dan saudara korban, bahwa korban diduga mengalami depresi setelah datang kerja dari Kalimantan. "Korban melakukan aksi nekat itu karena diduga mengalami depresi setelah datang kerja dari Kalimantan," jelasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter RSUD Besuki bersama Tim Inavis Polres Situbondo, di jasad korban tidak ditemukan tanda-tamda kekerasan. "Bapak dan adik kandungnya korban menolak untuk otopsi dan menerima dengan kejadian tersebut atas kehendak Allah SWT. Setelah keluarga korban menandatangani surat pernyataan, jenasah korban langsung kita serahkan ke keluarganya," jelas Kapolsek Suboh. (*)