GKR Mangkubumi, Cucu Pendiri Pramuka, Calon Kuat Ketua Kwarnas Usulan Kwarda

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Moana

18 September 2023 09:31 18 Sep 2023 09:31

Thumbnail GKR Mangkubumi, Cucu Pendiri Pramuka, Calon Kuat Ketua Kwarnas Usulan Kwarda Watermark Ketik
GKR Mangkubumi.(Dok.Kwarda DIY)

KETIK, JAKARTA – Pemilihan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka segera bergulir dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI pada 1-4 Desember 2023 mendatang.

Munas dijadwalkan berlangsung di Banda Aceh. Nama sosok pengganti Komjen Pol (Purn) Drs Budi Waseso kian menguat. 

Ada Ketua Kwarda Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) GKR Mangkubumi. Nama GKR Mangkubumi mencuat atas usulan sejumlah Kwarda Pramuka di Indonesia.

Sejumlah tokoh mengungkapkan tentang sosok GKR Mangkubumi. Bagi GKR Mangkubumi, amanah bangsa merupakan tugas negara. Tak boleh meminta dan ketika mendapat kepercayaan juga tak boleh menolak. Sekali mengabdi haruslah mengabdi. Untuk bangsa dan negara.

GKR Mangkubumi sendiri merupakan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) masa bakti 2020-2025. Periode ini merupakan kali kedua bagi GKR Mangkubumi memimpin Kwarda Pramuka DIY.

Sosok ibu dengan dua anak ini juga merupakan Wakil Ketua Kwartir Nasional dan Ketua Komisi Pengabdian Masyarakat masa bakti 2018-2023. Ia aktif bersinergi di tingkat nasional dalam komitmen, konsekuen serta konsisten dalam memajukan Gerakan Pramuka.

Generasi Penerus Bapak Pramuka Indonesia 

GKR Mangkubumi merupakan putri pertama dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Lahir di Bogor, 24 Februari 1972. 

Dengan demikian, GKR Mangkubumi adalah cucu Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang sangat berjasa dalam pembentukan organisasi pramuka di Indonesia. 

Sri Sultan Hamengkubuwono IX dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka pertama pada tahun 1961-1974. 

Berdasarkan literatur sejarah, keterlibatan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam Pramuka dimulai sejak beliau masih kanak-kanak. Pada tahun 1921 di Yogyakarta, Sri Sultan tercatat sebagai anggota welp (siaga).

Pada 18 Maret 1940 Sri Sultan Hamengkubuwono IX ditetapkan sebagai Sultan Yogyakarta. Ia merupakan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pertama setelah Indonesia merdeka. 

Sekitar awal tahun 1960-an, ia diangkat menjadi Pandu Agung atau pemimpin kepanduan. 

Bersama Soekarno, Presiden Indonesia saat itu, ia berencana untuk menyatukan organisasi kepanduan serta mendirikan organisasi pramuka di Indonesia.

Tanggal 9 Maret 1961. Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota panitianya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh serta Achmadi. 

Empat anggota panitia ini akhirnya menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka serta Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961, tentang Pramuka. 

Selama 13 tahun, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional. Tepatnya dari tahun 1961 hingga 1974. Rinciannya, 1961 hingga 1963, 1963 hingga 1967, 1967 hingga 1970 dan periode 1970 hingga 1974.

Ia mempelopori sejumlah kegiatan seperti Gerakan Tabungan Pramuka pada 1974. Ia juga menggagas Wirakarya, perkemahan pertama Pramuka Nasional pada 1968. 

Selain itu, Tri Satya Pramuka serta Dasa Dharma Pramuka juga dibentuk, ditetapkan serta digunakan hingga saat ini. 

Begitu pula dengan penetapan warna seragam Pramuka Indonesia yang berwarna coklat muda dan coklat tua. Dua corak warna ini melambangkan elemen air serta tanah.

Kecintaan pada Pramuka itu kemudian menurun pada sang cucu, Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawana Langgeng ing Mataram. Nama lengkap GKR Mangkubumi.

Ia mempelopori Gerakan Pramuka Istimewa di Yogyakarta. Terkait peran kepanduan dalam budaya dengan pengembangan kearifan lokal. 

Istri dari Pangeran Wironegoro tersebut pernah meraih penghargaan Lencana Darma Bakti dari Kwarnas Gerakan Pramuka tahun 2016. 

GKR Mangkubumi telah membumikan Pramuka dan mendorong agar berprestasi di tingkat internasional serta mengkreasikan marketing Pramuka agar anak-anak dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas mencintai organisasi ini. Apalagi Yogyakarta adalah kota yang sangat bersejarah bagi Gerakan Pramuka. 

Sementara di tingkat nasional, kiprah Mangkubumi dalam menjalin kerja sama dengan berbagai kelembagaan membuat jangkauan dan kegiatan Komisi Abdimas menjadi semakin luas.

Sarat Pengalaman Organisasi 

Mangkubumi menimba ilmu di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta sebelum akhirnya pindah sekolah ke Singapore di International School of Singapore. 

Setelah Lulus SMA, dia melanjutkan pendidikan di beberapa college di California, sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Griffith University Brisbane, Queensland, Australia. Jajaran 50 universitas terbaik di dunia berdasarkan QS World University Rankings.

Berbekal pendidikan tinggi, GKR Mangkubumi telah berpengalaman sebagai ketua dalam berbagai organisasi kemasyarakatan sejak tahun 2002 hingga saat ini. Beberapa di antaranya masih aktif.

Selain itu, putri raja tersebut memiliki jiwa sosial tinggi dan menginspirasi banyak orang.  GKR Mangkubumi pernah menjabat sebagai Ketua Karang Taruna DIY selama 10 tahun (2002-2012). Dia juga dikenal aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kepemudaan.

Antara lain bekerjasama dengan BKKBN dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja. GKR Mangkubumi bahkan pernah mengajukan proposal branding Yogyakarta sebagai provinsi cyber pertama dan mengajukkan pada The Education World Forum 2012 di Gedung The Queen Elizabeth II Conference Center London, Inggris.

Jiwa sosial GKR Mangkubumi juga terlihat ketika memperjuangkan dan memberdayakan wanita-wanita di desa sehingga ia menerima gelar 'Sunsilk Unbreakable Woman' pada 2007 karena tak pernah berhenti memberikan semangat dan menginspirasi perempuan Indonesia.

Tahun 2013 ia meraih penghargaan Aditya Karya Mahatua Yodha Awards, serta tahun 2018 mendapatkan penghargaan Women Empowerment Awards di Singapura.

GKR Mangkubumi juga menerima gelar Doktor Honoris Causa dari salah satu kampus Amerika Serikat, Nothern Illinois University (NIU) untuk bidang humane letters atau sosial budaya pada Juni 2023 kemarin. 

Gelar ini layak diberikan kepada GKR Mangkubumi karena memiliki peran signifikan dalam berbagai bidang. Mulai filantropi, pengelolaan pendidikan dan kebudayaan, pelestarian lingkungan, kepemudaan hingga pemberdayaan perempuan dalam pembangunan.

Selain kegiatan pemberdayaan, GKR Mangkubumi aktif menyelamatkan satwa yang hampir punah seperti orang utan dan Elang Jawa. Ia adalah Pembina Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta dan bergabung dalam Pusat Penyelamatan Satwa Jogya (PPSJ) Kulonprogo dan pernah bekerjasama dengan lembaga sosial dan media dari Luxembourg.

Sedangkan dalam berbagai organisasi, GKR Mangkubumi aktif menempati posisi berpengaruh. Menjadi ketua dan wakil ketua belasan organisasi.

Beberapa di antaranya sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) DIY, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia DIY, Asosiasi Masyarakat Persuteraan Alam Liar Indonesia dan DPD KNPI DIY, Ketua KADIN DIY, Ketua Pembina Yayasan Royal Silk dan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) masa bakti 2020-2025. Periode ini merupakan kali kedua bagi GKR Mangkubumi memimpin Kwarda Pramuka DIY.

Sebagaimana diketahui, Kwarnas Gerakan Pramuka segera menggelar Munas XI di Banda Aceh pada 1-4 Desember 2023 mendatang.

Salah satu acara pokok Munas adalah memilih dan menetapkan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka masa bakti lima tahun berikutnya.

Mengacu Pasal 74 Ayat (2) Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka menyebutkan bahwa Calon Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka diusulkan oleh Kwarnas dan Kwarda selambat-lambatnya dua bulan sebelum pelaksanaan Munas.

Sesuai Surat Edaran (SE) Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 0865-00-A tanggal 29 Agustus 2023 tentang usulan Bakal Calon Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Masa Bakti 2023-2028.

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Komjen Pol (Purn) Drs Budi Waseso meminta setiap Kwarda Pramuka mengirimkan usulan satu nama sebagai Bakal Calon Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Masa Bakti 2023-2028 paling lambat 15 Oktober 2023. 

Nantinya Kwarnas akan menyusun daftar nama bakal calon yang masuk secara alfabetis. Daftar nama itu akan disampaikan kembali kepada seluruh Kwarda paling lambat satu bulan sebelum pelaksanaan Munas XI 2023.(*)

Tombol Google News

Tags:

GKR Mangkubumi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso Kwarda Pramuka Munas Pramuka XI