KETIK, JAKARTA – Salah satu negara anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), Angola memutuskan untuk keluar dari organisasi negara- negara pengekspor minyak tersebut. Hal ini menyebabkan harga minyak global terjun bebas.
Dikutip dari dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun sebesar 31 sen menjadi US$ 79,39 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami penurunan sebesar 33 sen menjadi US$ 73,89 per barel.
Penurunan yang cukup signifikan ini menimbulkan pertanyaan tentang upaya OPEC dalam mendukung harga minyak dengan membatasi pasokan global.
Menteri Perminyakan Angola, Diamantino Azevedo mengatakan, keanggotaan negaranya di OPEC tidak memenuhi kepentingannya. Kelompok produsen yang dipimpin Saudi dalam beberapa bulan terakhir telah menggalang dukungan untuk memperdalam pengurangan produksi dan meningkatkan harga minyak.
“Sepertinya OPEC kalah dalam upaya menjaga harga tetap tinggi,” kata Matt Smith dari perusahaan pelacakan pengiriman Kpler.
Meskipun Angola merupakan salah satu produsen terkecil di OPEC, namun tetap saja keluarnya negara Afrika tersebut dapat memiliki dampak terbatas pada pasokan minyak global.
Sebelumnya, pada pertemuan di November, Angola memprotes keputusan OPEC yang memotong kuota produksinya pada 2024 untuk membantu menopang harga minyak.(*)