KETIK, SURABAYA – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru mengaku jika progres pembangunan terowongan pejalan kaki yang menghubungkan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS) mengalami kemunduran.
Tundjung menyebut pihaknya melakukan peninjauan pada 18 Oktober 2024 lalu. Saat itu progres pembangunan sudah mencapai 80 persen dan ditargetkan selesai pada 15 November 2024. Namun, penyelesaian proyek yang menelan anggaran Rp32 miliar tersebut terpaksa harus mundur.
”Ini karena terjadi kendala yang berarti di lapangan. Masalahnya itu karena ada pipa. Pihak kontraktor harus menggeser pipa. Namun, kendala ini sudah diverifikasi dan dilakukan tindak lanjut,” ujar Tundjung Iswandaru, Jumat 22 November 2024.
Karena harus menggeser pipa PDAM banyak warga di sekitar proyek yang mengeluh kesulitan asupan air bersih, belum lagi terdapat beberapa rumah yang retak akibat proses pembangunan terowongan tersebut.
Menanggapi hal tersebut Dinas Perhubungan berkordinasi dengan PDAM menerjunkan truk-truk berisikan tangki air kepada masyarakat sekitar yang terdampak.
Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Tundjung Iswandaru saat menemani Pjs Wali Kota Surabaya Restu Novi meninjau pembangunan Terowongan TIJ-KBS. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
”Itu sementara kami atasi. PDAM menerjunkan truk-truk berisikan tangki air kepada masyarakat sekitar yang terdampak, sesuai dengan kesepakatan sambil menunggu sumurnya aktif lagi,” tambahnya.
Sementara terkait penyelesaian proyek yang molor pihak kontraktor sudah melakukan pengajuan, yakni untuk mengadendum kontrak kerja mereka dengan Pemkot Surabaya.
Setelah dilakukan perundingan akhirnya muncul kesepakatan Pemkot Surabaya memberikan tambahan waktu selama 6 hari kerja kepada kontraktor untuk menyelesaikan pengerjaan terowongan pejalan kaki tersebut.
"Sesuai kesepakatan terbaru, berarti jatuh tempo kontrak kerja proyek terowongan TIJ-KBS adalah hari ini Jumat 22 November 2024," pungkasnya.(*)