KETIK, JEMBER – Rabu (1/3/2023) pagi, Hipmi Jember melakukan kunjungan dalam rangka silaturahmi dan menjalin relasi dengan Bea Cukai Jember.
Pada kegiatan tersebut, Bea Cukai menyambut baik kedatangan perwakilan pengurus Hipmi Jember. Dalam kesempatan acara silaturahmi tersebut, Hipmi Jember menyampaikan aspirasinya untuk dapat bersinergi dengan Bea Cukai Jember dalam memberdayakan UMKM Jember.
Achmad Fauzi selaku perwakilan Hipmi Jember, menyebutkan salah satu program kerja Hipmi Jember dalam bentuk pemberdayaan pelaku usaha UMKM di Jember. Yaitu dengan mengadakan forum bisnis yang meliputi kegiatan talkshow, workshop, kompetisi business plan, serta berjejaring dengan KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) Melbourne yang dihubungkan dengan organisasi non profit di bidang ekonomi yang disebut Indonesian-Australian Growing Together.
Fauzi mengungkapkan, mengingat tingginya potensi produk-produk lokal Jember, terutama dari anggota Hipmi yang mencapai 300 pelaku usaha, menjadi kekuatan bagi Jember untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Fauzi menambahkan, terdapat beberapa produk lokal Jember yang sudah menembus pasar luar negeri. Karena itu, Hipmi Jember berharap dapat bersinergi dengan Bea Cukai Jember dalam mengarahkan dan membimbing pelaku usaha atau UMKM di Jember terkait dengan kegiatan ekspor produk lokal.
“Tugas kami mencari potensi, mengasah potensi, mengasah produknya dan dari Bea Cukai dapat memberikan arahan mengenai regulasi ekspor,” ujar Fauzi.
Bea Cukai Jember membeberkan beberapa program kerja perdagangan lintas negara dan pemberdayaan pengusaha dalam bentuk Asistensi Klinik Ekspor. Meliputi Layanan Asistensi UMKM, Coaching Clinic Produk Ekspor UMKM, Webinar Potensi Ekspor di Eropa, Export Import (EXIM) Corner, Klinik Ekspor Sobo Desa, dan Kios Jhujhur.
Kepala Kantor Bea Cukai Jember, Asep Munandar, menyebutkan Kios Jhujhur merupakan bagian dari pembinaan UMKM oleh Bea Cukai. Sesuai dengan namanya, kios ini merupakan tempat jual-beli yang tidak dijaga dan menggunakan nilai-nilai kejujuran dalam bertransaksi.
Ia menuturkan pelaku usaha dapat menitipkan produknya dan ditempatkan di Kantor Bea Cukai agar lebih mudah dikenal. “Teman-teman UMKM yang mau titip barang bisa dan tanpa biaya, Kami (Bea Cukai) pun tidak ambil keuntungan,” tegasnya.
Selain upaya-upaya Asistensi Klinik Impor, Asep Munandar mengemukakan bahwa ekspor itu mudah dan tidak harus dimulai dengan jumlah besar. Ia menyarankan agar pelaku UMKM yang berorientasi kegiatan ekspor dapat memperbaiki visualisasi produk.
Menurutnya, pasar luar negeri memiliki ketertarikan dengan produk Indonesia yang istilahnya back to nature atau menggunakan bahan-bahan alami. Serta pada label produk dipaparkan tentang asal-usul dan keunikan terkait produk itu.
Sementara itu, Asep Munandar mengungkapkan banyak fasilitas yang dapat digunakan oleh UMKM Jember, tidak hanya dari Bea Cukai saja.
Ia berharap ke depannya dapat menjalin kerja sama bersama Hipmi Jember karena memiliki visi yang sama yaitu untuk memberdayakan UMKM Jember.(*)
