Hore... Dindik Jatim Beri Kuota Khusus bagi Ketua Osis

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Irwansyah

28 Februari 2023 07:18 28 Feb 2023 07:18

Thumbnail Hore... Dindik Jatim Beri Kuota Khusus bagi Ketua Osis Watermark Ketik
Ilustrasi PPDB online. (Foto: Solider.id)

KETIK, SURABAYA – Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim memberikan kuota khusus bagi ketua Osis, Hafidz Quran serta Program ADEM dan Repatriasi Papua dalam Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2023 yang baru dibuka Juni mendatang. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan siswa yang bisa menjadi pemimpin hebat serta berkualitas.

Plt Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan secara teknis aturan PPDB 2023 tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Akan tetapi, ada hal baru yang dimasukkan dalam PPDB 2023.

Di antaranya kuota khusus Ketua Osis. Pertimbangan ini dibuat karena melihat realitas saat ini, di mana ke depan dibutuhkan pemimpin hebat untuk memajukan negeri. 

"Negeri kita butuh pemimpin hebat di masa depan. Kami melihat ketua osis SMA itu kebanyakan SMP nya menjadi ketua Osis. Sehingga kami terilhami saat mendampingi Bu Gubernur Khofifah dalam kunjungannya di IPB (Institute Pertanian Bogor) yang membuka kuota untuk ketua osis SMA/SMK bisa masuk IPB dengan kuota yang disediakan," ujarnya, Selasa (28/2/2023).

Wahid menambahkan kebijakan tersebut kemudian diadopsi dalam kebijakan PPDB Jatim 2023, di mana ketua OSIS SMP/MTs diberi kuota khusus untuk masuk SMA/SMK negeri.

"Selain itu, ada jalur afirmasi pendidikan menengah (ADEM) yang diperuntukkan bagi anak-anak juga bagi anak-anak pekerja migran Indonesia," ungkapnya

Wahid juga menyebut ada kebijakan baru soal jalur anak tenaga kesehatan (nakes). Tahun ini aturan tersebut dikerucutkan. "Yang sebelumnya berlaku bagi anak nakes secara umum, tahun ini aturan itu hanya berlaku bagi anak nakes yang orangtuanya menjadi korban meninggal dalam pandemi Covid-19," terangnya.

Kepala Teknologi Informasi dan Teknologi Pendidikan (TIKP) Dindik Jatim, Alfian Majdi menyebut jalur ketua OSIS tersebut akan masuk jalur prestasi noj akademik bersamaan dengan jalur Hafidz Quran.

Nantinya, setiap sekolah hanya dapat menerima satu siswa baru untuk kuota khusus Ketua OSIS dan Hafidz Quran. Jika pendaftar, lebih dari satu maka akan dilakukan proses seleksi. Ini meliputi sertifikat kejuaraan bagi kuota Ketua OSIS, karena hitungan poin. Jika poin sama, maka akan dilihat indeks SMP asal.  

"Di sistem akan dipublish indeks dan akreditasi sekolah. Sehingga masyarakat tidak menerka-nerka. Tapi jika masih sama juga poinnya, maka dilihat dari nilai rapot. Jika masih sama maka dilihat dari usia tertua pendaftar yang mengacu Permen no 1 tahun 2021," jelas Alfian. 

Sementara kuota bagi siswa Program ADEM dan Repatriasi Papua, Alfian mengaku jika Jatim menjadi satu-satunya daerah yang siap menerima siswa ADEM Papua dalam PPDB Jatim tahun ini.

Untuk teknisnya, Alfian menyebut proaes seleksi program ADEM dilakukan sepenuhnya oleh Kemdikbud Ristek. Dari proses seleksi ini hasil akhir berupa SK yang dikirim ke Jatim kemudian ditindak lanjuti melalui PPDB Jatim.

"Pada prinsipnya ada 423 SMA dan 298 SMK di Jatim. Total 721 lembaga bisa menerima ADEM, Berapapun (siswa, red) yang diberikan oleh kementrian kita siap menerima. Kuota khusus ini masuk jalur afirmasi keluarga tidak mampu," terangnya. 

Kebijakan lainnya yakni untuk anak buruh. Tahun lalu, syarat yang harus dipenuhi calon peserta didik baru harus mempunyai berbagai kartu perlindungan sosial dan harus upload tanda serikat buruh. Namun, tahun ini cukup melampirkan KIP, atau SKTM.

"Ini akan jadi prioritas sekolah agar jalur anak buruh terpenuhi. Prinsipnya dinas pendidikan ingin mengakomodir anak buruh tidak mampu yang ingin sekolah," tandasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

PPDB PPDB SMA Pendidikan Siswa Dindik Jatim Ketua Osis