KETIK, SURABAYA – Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki berbagai jenis tanaman obat. Hal ini yang membuat ketiga dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tertarik melakukan penelitian sekaligus pengabdian masyarakat.
Program penelitian dan pengabdian masyarakat tersebut didukung oleh Direktorat Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Lokasinya di Bangkingan, Surabaya.
Ketiga dosen yang terlibat penelitian ini yaitu Chilyatiz Zahroh, Paramitha Nerisafitri dan Iis Noventi. Mereka juga langsung memberikan pelatihan kepada warga tentang manfaat tanaman hingga mengelola tanaman herbal.
"Banyak masyarakat yang belum tahu bagaimana mengelola tanaman herbal sehingga bisa menjadi obat tradisional yang cukup ampuh saat sakit," terang Chilyatiz Zahroh, Senin, 30 September 2024.
Pelatihan ini diberikan kepada 23 kader Surabaya Hebat yang ada di RW 3 Bangkingan. "Dari kader ini bisa menjadi pelopor agar masyarakat bisa memanfaatkan tanaman herbal," ucap wanita yang akrap disapa Titis itu.
Titis menjelaskan, selain untuk pengobatan, tanaman herbal cukup baik diminum setiap hari. "Ini untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit," ungkap Dosen Keperawatan ini.
Adanya pandemi Covid 19 lalu membuat banyak masyarakat mulai memanfaatkkan tanaman herbal. Namun, tidak jarang banyak tanaman juga tidak bisa tumbuh hingga masyarakat bingung bagaimana memanfaatkan tamanan tersebut.
"Jadi kami ajarkan bagaimana mengolahnya," bebernya.
Selain itu, ketiga dosen ini membuat web herbal corner kepada kader kesehatan. "Jadi pengelolahan tanaman herbal bisa tercatat dengan baik dan dibagikan ke masyarakat," ucapnya.
Dengan pelatihan ini, Titis berharap masyarakat bisa lebih peduli dengan tanaman herbal tersebut. "Sehingga bisa dikonsumsi setiap hari oleh warga dan akan membuat sehat," pungkasnya. (*)