Ironi Kayutangan Heritage, Sisi yang Terpinggirkan dari Pembangunan Pariwisata

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

7 Oktober 2023 13:13 7 Okt 2023 13:13

Thumbnail Ironi Kayutangan Heritage, Sisi yang Terpinggirkan dari Pembangunan Pariwisata Watermark Ketik
Kondisi di dalam Gang 8 RW 09 Kelurahan Oro-Oro Dowo Kayutangan Heritage. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Ada ironi di balik gemerlapnya pembangunan di kawasan Kayutangan Heritage sebagai tujuan pariwisata di Kota Malang. 

Selama ini keramaian dan sektor pariwisata hanya terpusat di wilayah Kayutangan Heritage Kelurahan Kauman, yakni sepanjang perempatan Rajabali atau Kafe Lafayette hingga Mal Sarinah. Hal tersebut menyebabkan sisi Kelurahan Oro-Oro Dowo mulai dari PLN hingga perempatan Rajabali perlahan tersisihkan.

Kayutangan Heritage wilayah Kauman lebih banyak dipadati dengan kafe-kafe yang tak pernah sepi pengunjung. Di sana juga terdapat perkampungan terkenal yaitu Kampung Kayutangan Heritage yang berhasil menarik ratusan pengunjung setiap harinya.

Hal berbeda terlihat jelas pada Kayutangan Heritage yang masuk di Kelurahan Oro-Oro Dowo. Di bagian koridor hanya terlihat beberapa bank, dan ruko-ruko kosong.

Di sana terdapat sebuah gang yang berisi perumahan warga. Jika masuk ke dalamnya, tidak ada nuansa heritage yang tersentuh.

Satu-satunya titik yang membuat wilayah yang berada di Gang 8 RW 09 Kelurahan Oro-Oro Dowo itu hanya sebuah kafe bernuansa heritage bernama Sebastien.

Salah satu warga Gang 9 yakni Harianto (40) menginginkan kawasan tersebut sama ramainya dengan Kayutangan Heritage Kauman. Dengan demikian masyarakat sekitar dapat mencoba untuk membuka usaha.

"Kami juga ingin ramai jadi bisa buka usaha, kalau gini kan sepi. Tapi di satu sisi juga bisa dibilang enak kalau sepi karena warga tidak terganggu dampak kunjungan. Di sini jarang ada pengunjung, kalau turis kadang-kadang lewat sini tapi memang tidak sesering di kampung yang berada di Kelurahan Kauman," ujarnya saat ditemui, Sabtu (7/10/2023).

Kebanyakan yang datang berkunjung ke wilayah tersebut hanyalah turis mancanegara. Berbagai gelaran yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Malang hanya terhenti dari Mal Sarinah sampai Rajabali. Hari cukup menyayangkan mengingat kawasan tersebut masih termasuk dalam zona Kayutangan Heritage.

"Di sini ikut Kelurahan Oro-oro Dowo, tapi jadi satu dengan zona Kayutangan. Ada bangunan peninggalan ya hanya Kafe Sebastien itu saja. Ramainya di kafe itu. Kebanyakan yang ke sini itu turis, kalau masyarakat lokal juga jarang. Event juga tidak pernah di sini, kebanyakan memang tersentral di Kelurahan Kauman sana," keluhnya.

Foto Kondisi koridor Kayutangan Heritage area yang dimulai dari PLN hingga Perempatan Rajabali. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)Kondisi koridor Kayutangan Heritage area yang dimulai dari PLN hingga Perempatan Rajabali. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

Sementara itu, Ketua RW 09 Kelurahan Oro-Oro Dowo Rochman Wahyudi menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Malang sempat menjanjikan pembangunan tahap kedua Kayutangan Heritage. Namun hingga kini belum dapat dipastikan kapan rencana tersebut dapat terlaksana.

Rochman juga merasa wilayahnya tidak memiliki daya tarik maupun bangunan peninggalan sejarah yang dapat menujang pariwisata di sana. Ia menjelaskan hanya ada 10 bangunan lama namun telah diperbaiki oleh pemiliknya.

"Di sini tidak bisa bicara apa-apa karena potensinya tidak ada. Kalau memanfaatkan 10 rumah itu nanti seperti di sana (Kayutangan Heritage wilayah Kauman). Di sana spotnya berdekatan, sedangkan di sini tidak. Kalau mau pariwisata tapi tidak ditata ya percuma," ujarnya.

Ia mengharapkan Pemkot Malang dapat melakukan penataan terhadap wilayahnya. Tak dapat dipungkiri terdapat kecemburuan sosial dari warga terhadap kawasan Kayutangan Heritage di Kelurahan Kauman. Namun pihaknya juga tak menginginkan penataan dari Pemkot Malang tidak memperhatikan kebermanfaatan bagi masyarakat.

"Kami ingin konsep dan program dari Pemkot Malang jelas. Konsep yang diusung warga adalah sungai, tapi sungai ini milik provinsi, mengalirnya sampai sawah. Pasti ada kecemburuan, tapi karena ada rencana pembangunan tahap kedua, warga sedikit tenang namun belum ada kepastian," tuturnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kayutangan Heritage Ironi Pembangunan Kayutangan Heritage sisi lain Kayutangan Heritage sepi pengunjung Kota Malang