Jadi Lumbung Pangan Terbaik Nasional, Gubernur Khofifah Apresiasi Inovasi Petani Ngawi

Jurnalis: Eko Suprayitno
Editor: Naufal Ardiansyah

10 Mei 2023 12:26 10 Mei 2023 12:26

Thumbnail Jadi Lumbung Pangan Terbaik Nasional, Gubernur Khofifah Apresiasi Inovasi Petani Ngawi Watermark Ketik
Gunernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau mesin dryer dengan kapasitas 10 ton di Desa Dempel, Geneng, Ngawi, Rabu (10/5/2023). (Foto:Instagram Bupati Ngawi @onyanwarharsono)

KETIK, NGAWI – Inovasi di bidang pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Desa Dempel, Geneng, Ngawi mendapat apresiasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Sebab, beragam inovasi ramah lingkungan dinilai sukses dalam menjaga kesuburan hingga kelestarian alam di Ngawi. Mulai penggunaan pupuk organik, pembasmi hama tanpa listrik hingga  penggunaan burung hantu dalam mengusir hama tanaman.

Tidak heran jika selama setahun produksi padi di Ngawi mencapai 520.000 ton, hal ini tentu menjadi salah satu pendukung Jatim sebagai lumbung pangan nasional.

"Ngawi ini luas area tanamnya 50 ribu hektar dengan indeks tanam 2,8. Yang menghasilkan padi rata-rata mencapai mencapai 520 ribu  ton per tahun,” papar Khofifah saat meninjau inovasi pertanian di Kelompok Tani Sari III, Dusun Nglencong, Desa Dempel, Kecamatan Geneng, Ngawi, Rabu (10/5/2023). 

Khofifah mengatakan kunjunganya ke Ngawi hari ini erat kaitannya dengan visi Jatim sebagai lumbung pangan nasional yang disokong daerah penyangga seperti Ngawi masuk daerah tertinggi penghasil padi secara nasional.

“Pertanian Ngawi sudah maju dan banyak memiliki inovasi khususnya dalam penggunaan pupuk organik dan dalam menjaga kelestarian alam. Makanya ini kita kuatkan, Ngawi sebagai lumbung pangan nasional. Karena Ngawi memang daerah dengan produktivitas padi tertinggi nasional  tahun 2022,” tambah Khofifah.

Dalam kunjungannya tersebut, Gubernur Khofifah melihat langsung inovasi pembasmi hama tanpa listrik, karena petani setempat mengunakan pembasmi alami dalam memberantas hama tikus dengan memelihara burung hantu.

 “Monggo koordinasi agar sesegera mungkin kita lakukan kesiapsiagaan itu untuk menjaga agar hama tikus dapat diberantas,” tegasnya

Gubernur perempuan pertama Jatim ini juga menyempatkan meninjau praktik pembuatan biosaka, gudang dryer hingga penggilingan padi. 

Kepala Biro Umum Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) Irjen R Adang Ginanjar mengatakan kehadiran pemerintah dalam mendukung sektor pertanian sangat terasa.  

“Ini sudah bagus semuanya. Ya kita berharap agar ini bisa jadi contoh bukan hanya di tingkat provinsi namun juga nasional,” ucap verifikator Satyalencana Wira Karya Bidang Pembangunan Pertanian.

Foto Gubernur Khofifah dan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono /Instagram Bupati Ngawi Ony Anwar HarsonoGubernur Khofifah dan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono. (Foto: Instagram Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono)

Sementara itu, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan bangga sekaligus bersyukur produktivitas pertanian khususnya padi di Ngawi tertinggi nasional berdasarkan angka tetap produksi padi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, Jawa Timur.

‘’Hal ini tak lepas dari ikhtiar para petani Ngawi yang senantiasa konsisten dengan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan sehingga produktifitas padi dan beras terbaik No.1 Nasional,’’ ungkap Bupati Ony Anwar

Ony mengatakan kebanggannya tak lepas  dari pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan kini menjadi percontohan di Jawa Timur.

‘’Alhamdulillah Ngawi menjadi salah satu contoh pertanian di Jawa timur,’’ paparnya.

Mantan Wabup Ngawi dua periode ini mengajar seluruh petani untuk mendukung terobosan yang dilakukan pemprov Jatim mewujudkan pertanian yang presisi dan mempertahankan swasembada beras sebagai lumbung pangan nasional.

‘’Mari bersama-sama kita dukung terobosan program Pemprov Jatim menuju pertanian presisi sebagai upaya untuk mempertahankan swasembada beras dan sebagai lumbung pangan nasional," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Lumbung Pangan Nasional Ngawi Spektakuler Bupati Ony Anwar Harsono Gubernur Khofifah Indar Parawansa Inovasi Pertanian