KETIK, SURABAYA – Mantan Gubernur Jawa Timur Periode 2009-2019, Soekarwo mengaku sangat bangga dengan prestasi yang berhasil dicapai oleh Provinsi Jawa Timur di masa pemerintahan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Hal yang menjadi sorotannya adalah terkait dengan katahanan pangan.
Hal ini terkait dengan status Provinsi Jawa Timur yang selama ini mendapatkan julukan sebagai lumbung pangan nasional. Julukan itu disematkan karena Jawa Timur merupakan provinsi dengan produksi padi terbanyak di Indonesia.
Bahkan produksi padi Jatim (year on year) pada periode September 2022 - September 2023 mengalami surplus 9,23 persen.
"Ketahanan pangan adalah hal yang harus diperhatikan. Karena masalah ini sangat serius. Dan saya melihat kontribusi Jatim di sektor ini sangat besar untuk skala nasional," jelas Soekarwo saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Kamis (12/10/2023).
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tersebut menambahkan jika produktivitas harus bisa ditingkatkan. Hal ini tidak lain karena padi merupakan komoditas yang sangat besar pengaruhnya terhadap inflasi di Indonesia. Saat ini produksi padi Jatim mencapai pada bulan September 2023 sebesar 520.889 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dan Jawa Timur menjadi pemasok untuk 20 Provinsi lain di Indonesia.
"Jadi memang harus ditingkatkan ya. Jadi dari lahan yang sama produktivitasnya harus naik. Karena ketahanan pangan ini masalah yang serius," tambah pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini.
Selain padi, Jawa Timur juga memiliki kontribusi nomor satu untuk komoditas jagung, cabe rawit, bawang merah, mangga, pisang dan mawar, sapi potong, sapi perah, telur, tembakau dan garam. Selain itu Jawa Timur juga eksportir nomor satu untuk hasil laut seperti tuna, cakalang, tongkol dan udang.(*)
