KETIK, JAKARTA – Saat memasuki masa kehamilan, banyak resiko kesehatan yang harus diwaspadahi para calon ibu. Salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan yang menjadi penyebab kematian ibu hamil di Indonesia.
Berdasarkan data SRS Litbangkes (2016) yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hipertensi pada masa kehamilan menjadi penyebab utama kematian ibu hamil di Indonesia, dengan angka mencapai 33%.
Kondisi ini tidak hanya membahayakan nyawa ibu, tetapi juga meningkatkan risiko komplikasi seperti keguguran, kelahiran prematur, kerusakan organ, hingga placental abruption.
“Hipertensi saat kehamilan sering kali terjadi pada trimester kedua atau ketiga. Namun, hal ini dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat,” jelas dr. Carlinda Nekawaty, Head of Medical Affairs Pyfagroup dikutip dari Suara.com jaringan media nasional Ketik.co.id, Jumat 27 Desember 2024.
Gelaja awal hipertensi saat kehamilan sering kali tidak terlihat. Oleh sebab itu berikut ini kami ulas beberapa gejala awal hipertensi yang harus diwaspadahi:
- Peningkatan tekanan darah di atas 140/90 mmHg setelah usia kehamilan 20 minggu.
- Pembengkakan yang tidak biasa pada tangan, kaki, atau wajah.
- Sakit kepala yang persisten.
- Gangguan penglihatan seperti penglihatan kabur atau sensitif terhadap cahaya.
- Nyeri di bagian atas perut atau sekitar tulang rusuk.
- Penurunan jumlah urin.
Jika anda mendapati salah satu gejala awas seperti yang disebutkan, maka penting untuk segera menghubungi dokter untuk melakukan konsultasi lebih lanjut.
Sementara itu, hipertensi kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
- Riwayat Kesehatan: Riwayat hipertensi kronis atau hipertensi kehamilan sebelumnya.
- Kehamilan Pertama: Ibu yang baru pertama kali hamil memiliki risiko lebih tinggi.
- Usia Ibu: Kehamilan pada usia di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun.
- Gaya Hidup Tidak Sehat: Pola makan tinggi garam, kurang aktivitas fisik, dan obesitas.
- Kehamilan Ganda: Mengandung bayi kembar atau lebih. (*)