KETIK, MALANG – Jelang pelaksanaan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 1.000 Desa, Universitas Brawijaya gelar doa bersama dengan menghadirkan Habib Husein Bin Ja'far Al Hadar. Penceramah kondang tersebut berpesan supaya pikiran kritis mahasiswa mampu berkontribusi terhadap masyarakat.
"Kita ingin MMD menjadi momentum bagi mahasiswa untuk menumbuhkan sensitivitas di tengah masyarakat. Problem generasi cerdik cendekia saat ini, mereka cenderung menjadi menara Gading yang tidak memiliki kontribusi sosial dan cultural. Mereka hanya mengisi jurnal dan kampus, tidak memiliki manfaat signifikan bagi masyarakat luas," ujarnya kepada mahasiswa di Lapangan Rektorat UB, Sabtu (10/6/2023).
Bersamaan dengan itu, Ketua Program MMD 1000 Desa, Dr. Sujarwo mengungkapkan, kegiatan tersebut sarana mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat memetik kearifan lokal dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
"Kita broadcast yang baik dari desa, sehingga bisa membangun Indonesia mulai desa menuju 2045 Indonesia emas. Nilai baik kita kuatkan, jika ada yang kurang maka kita tambahi dengan pemikiran kritis yang membangun," ujarnya.
Perlu diketahui bahwa program MMD 1.000 Desa diikuti oleh 13.600 mahasiswa. Sedangkan untuk dosen pendamping lapangan terdapat 500 orang, dan 160 orang dosen tematik. Para dosen nantinya bertugas untuk membekali dan menguatkan program yang disusun oleh mahasiswa.
"Ada pembekalan dan penguatan program-program yang disusun oleh adik-adik mahasiswa, dosen, dan masyarakat secara bersama-sama," lanjutnya.(*)
