Jokowi: Indonesia Punya Harta Karun Super Langka, Logam Tanah Jarang

Jurnalis: S. Widodo
Editor: M. Rifat

30 Mei 2023 01:33 30 Mei 2023 01:33

Thumbnail Jokowi: Indonesia Punya Harta Karun Super Langka, Logam Tanah Jarang Watermark Ketik
Jokowi akan garap harta karun logam tanah jarang. (Foto: Instagram @jokowi)

KETIK, JAKARTA – Presiden Jokowi mengatakan Indonesia selama ini  menyimpan "harta karun" super langka alias logam tanah jarang (LTJ) yang terkandung dalam komoditas mineral seperti nikel maupun timah. Logam tanah jarang yang merupakan produk ikutan dari timah tersebut antara lain berupa monasit, xenotim, dan zirkon.

Agar "harta karun" super langka ini bisa memberikan manfaat optimal untuk negara, maka Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini sedang menyusun strategi untuk mengolah LTJ turunan dari timah tersebut.

Lantas, seperti apa strategi yang disiapkan pemerintah untuk menggarap logam tanah jarang?

Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batu Bara ESDM Julian Ambassadur Shiddiq menyebutkan saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan awal sumber daya dan cadangan awal terkait LTJ yang ada di Indonesia.

Julian mengatakan nantinya apabila pemetaan tersebut sudah dilakukan, maka pihaknya akan membuka kesempatan lelang wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) untuk daerah yang mengandung LTJ di Indonesia.

"ESDM saat ini masih melakukan pemetaan awal sumber daya dan cadangan awal terkait LTJ yang ada di Indonesia. Apabila proses itu sudah selesai dan kita sudah mendapatkan datanya, baru kita akan melakukan lelang wilayah izin usaha pertambangan," jelas Julian kepada jurnalis Senin (29/5/2023).

Setelah itu, lanjut Julian, pihaknya akan menggandeng berbagai badan usaha untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya LTJ tersebut. Baru kemudian, pihaknya akan melanjutkan pada proses hilirisasi LTJ di Indonesia.

"Nantinya akan menggandeng badan usaha dalam melakukan eksplorasi dan eksploitasi LTJ. Jadi masih lumayan panjang prosesnya sebelum kita masuk ke tahapan hilirisasi," tambahnya.

Dia juga mengatakan bahwa kebijakan pemerintah sudah jelas, nantinya sumber daya LTJ yang akan dijual harus memberikan nilai tambah kepada negara dengan tidak lagi menjual mineral mentah. (*)

Tombol Google News

Tags:

Jokowi logam tanah jarang Julian Ambassadur Shiddiq