KETIK, SURABAYA – Kereta pengangkut Bahan Bakar Minyak atau KA BBM No 2636 dari Madiun tujuan Stasiun Beteng Surabaya, anjlok di Perlintasan Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (8/4) petang.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan peristiwa anjlok saat KA Barang 3 BBM 2636 melintasi Emplasemen Stasiun Sepanjang, pukul 15.30 WIB.
"KA Barang Angkutan BBM 2636 mengalami anjlok 6 AS; pada rangkaian nomor 4 sebanyak 2 AS dan nomor 5 sebanyak 4 AS," kata Luqman melalui keterangannya kepada CNNIndonesia.com, Sabtu malam.
Luqman mengungkapkan para petugas KAI langsung melakukan proses evakuasi terhadap KA tersebut, dan menormalisasi jalur.
"Proses evakuasi terhadap KA barang saat ini dilakukan dengan mengirimkan kereta penolong dari Stasiun Sidotopo, dan melakukan penanganan di jalur KA yang terjadi anjlok," ucapnya.
Imbasnya, terjadi sejumlah perubahan operasional rute kereta. Beberapa KA yang operasionalnya berubah beberapa di antaranya KA Ranggajati dari Cirebon ke Jember, KA Bima dari Surabaya ke Gambir, KA Argo Wilis dari Bandung ke Surabaya, dan KA Wijaya Kusuma dari Banyuwangi ke Cilacap.
"20.07 WIB roda yang anjlok sudah bisa diangkat kembali, sekarang proses pemeriksaan jalur dan segera kembali bisa dilewati. KAI Daop 8 Surabaya memohon maaf atas terganggunya perjalanan KA dampak terjadinya gangguan operasional," kata Luqman.
Proses evakuasi berjalan setidaknya sekitar 5,5 jam. Sekitar pukul 20.50 WIB pelintasan sebidang di jalan itu telah dibuka kembali untuk kendaraan.
Pertamina sebut distribusi BBM tak terganggu
Sementara itu, Pertamina memastikan insiden tersebut tidak sampai mengganggu suplai BBM.
Mengutip dari detik, Pjs Area Manager Communication Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan, mengatakan, "Tidak ada gangguan suplai, karena kereta itu dalam kondisi kosong
"Lebih detail (soal evakuasi) dari KAI saja. Kalau suplai BBM aman," imbuhnya.
Dia menjelaskan KA BBM itu adalah kerja sama Pertamina dengan KAI. Kargo BBM itu milik KAI yang sehari-hari mengangkut BBM Pertamina.
"Posisinya (saat anjlok) sedang dalam keadaan kosong. Total rangkaian KA ini ada 10 gerbong. Posisi nggak jauh dari stasiun Sepanjang," katanya.
Dia juga menjelaskan 3 dari 10 gerbong KA tersebut sudah diputus dari rangkaian, dan sudah melanjutkan perjalanan ke tujuan.
KA BBM itu menurut Taufik memang merupakan salah satu metode transportasi Pertamina untuk mengirim BBM ke terminal Madiun dan Malang.
"Saat kejadian itu perjalanan pulang dari Madiun ke Surabaya. Habis ngirim. BBM sudah terdistribusikan ke Malang dan Madiun," kata Taufiq.(*)