KETIK, SIDOARJO – Pilkada Sidoarjo 2024 memasuki tahap debat kedua pada Kamis malam (31 Oktober 2024) ini. Bagaimanakah gambaran Kabupaten Sidoarjo? Kepemimpinan seperti apa yang paling dibutuhkan? Bagaimana memutus mata rantai perkara korupsi yang tiga kali mendera Sidoarjo? Berikut wawancara dengan akademikus Umsida Dr Hasan Ubaidillah.
Bagaimana perubahan-perubahan positif Kabupaten Sidoarjo pada 3,5 tahun terakhir?
Kalau kita lihat Pemkab Sidoarjo terus melakukan aktivitas dan tanggung jawab pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan pelayanan publik. Semakin menunjukkan tren yang sangat baik. Tentu kita bisa lihat dari beberapa capaian. Untuk indeks pembangunan manusia (IPM), alhamdulillah Kabupaten Sidoarjo terus membaik. IPM dari tahun 2022 ya 81,2 sekarang sudah naik hingga 81,88. Itu pencapaian yang perlu kita apresiasi.
Selain itu, angka kemiskinan. Alhamdulillah, Kabupaten Sidoarjo dalam kurang dari 3 tahun persentase penduduk miskin selalu berada di bawah angka kemiskinan nasional dan di Jawa Timur.
Belum lagi persoalan angka pengangguran terbuka (TPT). Dari angka pengangguran 10,97 persen, saat ini 8,05 persen. Artinya, Kabupaten Sidoarjo mampu semakin memperkecil tingkat pengangguran terbuka. Penyiapan kesempatan-kesempatan kerja bagi pengangguran terbuka sudah bisa dirasakan.
Sumber: LKPj Bupati Sidoarjo 2023 (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Apa saja capaian-capaian Pemkab Sidoarjo dalam pelayanan kebutuhan dasar masyarakat?
Pemkab Sidoarjo memperlihatkan perkembangan positif dalam pemenuhan pelayanan publik dan kebutuhan dasar. Pembangunan infrastruktur jalan. Pengentasan warga miskin dan penanganan stunting. Layak kita berikan apresiasi. Kabupaten Sidoarjo juga sudah mendeklarasikan dalam penanganan ODF. Bebas dari buang air besar sembarangan.
Demikian juga kalau kita lihat dalam pemberian peluang bagi usaha kecil dan menengah di tingkat bawah. Pemkab Sidoarjo baru-baru ini mendapat penghargaan sebagai kabupaten yang memberikan sertifikasi halal terbanyak untuk UMKM. Tentu itu menjadi atmosfer yang sangat mendukung pertumbuhan ekonomi.
Kita semua melihat kinerja-kinerja yang sudah dilakukan ini dapat berjalan lebih optimal, terutama dalam meningkatkan gerak dan perkembangan ekonomi masyarakat di tingkat bawah.
Apa saja tantangan Kabupaten Sidoarjo ke depan?
Ada beberapa tantangan strategis ya dalam pembangunan Kabupaten Sidoarjo ini. Yang pertama adalah tantangan pemantapan kualitas tata kelola pemerintah. Reformasi birokrasi menjadi persoalan. Kita tahu birokrasi adalah mesin pembangunan yang sangat efektif untuk percepatan pembangunan Kabupaten Sidoarjo.
Tantangan kedua yang tidak kalah penting adalah pemerataan kualitas SDM. Bagaimana masyarakat di Sidoarjo secara kapasitas dalam konteks daya saing harus terus dikuatkan.
Yang ketiga tantangan kita adalah peningkatan investasi. Terutama pada pengembangan-pengembangan wilayah yang berbasis dukungan untuk percepatan sektor-sektor strategis. Tiga itulah tantangan utama bagi Pemkab Sidoarjo ke depan.
Sumber: LKPj Bupati Sidoarjo 2023 (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Bagaimana sosok pemimpin yang dibutuhkan Sidoarjo untuk memenuhi tuntutan perkembangan zaman?
Kabupaten Sidoarjo harus lebih baik dan lebih kompetitif dalam menyejahterakan masyarakat di tengah-tengah tantangan dan persoalan daerah. Saya pikir sosok pemimpin dengan leadership yang sangat kuat sangat dibutuhkan dalam proses-proses itu. Leadership yang sistematis, leadership yang punya kemampuan untuk melihat persoalan-persoalan dan memberikan solusi-solusi.
Yang dibutuhkan Sidoarjo tentu saja leadership yang memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dengan berbagai stakeholders. Pemimpin yang memberikan keyakinan kepada masyarakat akan mampu membawa Kabupaten Sidoarjo lebih baik. Sosok dengan leadership yang sangat kuat dibutuhkan sebagai penggerak utama terhadap pelaksanaan birokrasi yang bersih.
Tanpa ada kekuatan dan kemampuan leadership yang kuat, sangat sulit membawa Kabupaten Sidoarjo berkembang. Pemimpin yang punya ide-ide baru, gagasan-gagasan baru di tengah persoalan Sidoarjo.
Pemimpin itu mampu bersama-sama menggerakkan seluruh potensi dan kemampuannya untuk bisa menjadikan Sidoarjo ini melompat. Meninggalkan persoalan-persoalan yang sampai pada tiga kali (terjadi kasus korupsi).
Mengapa Sidoarjo sangat membutuhkan keseriusan dalam menciptakan good governance and clean government?
Memang, semangat menciptakan good governance and clean government ini sangat serius. Itu harus kita wujudkan dalam proses pembangunan Sidoarjo. Pemerintahan yang baik dan bersih itu adalah syarat utama dalam pencapaian pembangunan. Birokrasi yang bersih adalah mesin utama proses pembangunan. Itu perlu menjadi keseriusan kita semua.
Untuk mewujudkan keinginan menciptakan clean government dan good governance, kita semua belajar dari pengalaman masa lalu. Hal-hal apa saja yang perlu kita perbaiki. Saya tidak percaya ada yang menyampaikan bahwa persoalan korupsi sulit diurai. Tentu berat, tidak mudah. Tapi, berat ini bisa kita selesaikan bersama.
Yang pertama, perbaikan tata kelola, perbaikan sistem dan sumber daya manusia birokrasi kita. Itu persoalan penting. Harus diselesaikan. Melibatkan banyak komponen. Kita punya perguruan tinggi. Kita punya SDM-SDM yang bisa diajak berdiskusi bersama untuk bisa menata tata kelola pemerintahan.
Persoalan penting selanjutnya adalah bagaimana pemerintahan Sidoarjo ini memberikan ruang yang sangat baik, ruang yang luas kepada masyarakat dalam hal pelayanan informasi publik. Ini penting. Masyarakat kita beri akses bisa berpartisipasi dalam pengawasan pembangunan.
Kalau keduanya terwujud, Pemkab Sidoarjo akan memiliki napas baru, atmosfer baru, dalam penyelenggaraan pemerintahan. Keterbukaan informasi publik akan membuat masyarakat kita tidak lagi merasa powerless. Mereka mendapatkan ruang untuk berpartisipasi dalam pengawasan secara positif terhadap pelaksanaan pembangunan. (*)