Kadishub Jatim Belum Bisa Move On dari Kedokteran

Jurnalis: Mustopa
Editor: Marno

1 Agustus 2023 12:58 1 Agt 2023 12:58

Thumbnail Kadishub Jatim Belum Bisa Move On dari Kedokteran Watermark Ketik
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono (Foto: Mustopa/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Setelah dilantik Gubernur Khofifah pada 7 Februari 2020 lalu, Nyono sebagai Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur sudah dari lebih 3,5 tahun. Dia mengabdi di instansi yang identik dengan transportasi ini sekitar 25 tahun.

Nyono memulai kariernya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun 1998 setelah mengikuti seleksi di Kementerian Perhubungan. Dia langsung ditugaskan sebagai staf di Kantor Wilayah Departemen Perhubungan Provinsi Jawa Timur.

"Saya PNS tahun 1998, penempatan pertama di Jawa Timur," cerita Nyono kepada Ketik.co.id ketika ditemui di kantornya, Selasa (1/8/2023).

Setelah pemberlakuan Otonomi Daerah melalui Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Nyono sempat diberikan pilihan untuk kembali ke pusat. Namun atas saran ibunya, dia memutuskan untuk tetap berdinas di Jawa Timur.

"Ibu saya waktu itu minta saya di Jawa Timur saja. Saya nurut ibu saya, saya milih Jawa Timur dan ditempatkan di Dinas Perhubungan," jelas pria kelahiran Sidoarjo ini.

Keputusan tersebut rupanya menjadi pilihan yang tepat bagi Nyono, karena kariernya di Dinas Perhubungan Jawa Timur terus menanjak. Pada tahun 2010, dia menjabat Kepala Seksi Keselamatan Perkeretaapian dan ASDP.

Setahun kemudian, ia dipercaya sebagai Kepala Seksi Kepelabuhanan Bidang Perhubungan Laut. Dia juga sempat menjabat sebagai Kepala Bidang Perhubungan Laut dan LLASDP sebelum dilantik sebagai kepala dinas pada 2020.

Namun, siapa sangka, di balik kesuksesan kariernya di Dinas Perhubungan, Nyono rupanya punya cita-cita menjadi seorang dokter. Bahkan, ia mengaku belum bisa move on dari profesi tersebut.

Usai menamatkan pendidikan menengah dari SMAN 1 Sidoarjo pada tahun 1988, Nyono sebenarnya sudah beberapa kali mengikuti tes masuk Fakultas Kedokteran. Namun, dia tidak lolos seleksi hingga akhirnya memilih masuk jurusan teknik sipil.

"Saya sebetulnya salah jurusan, tapi mungkin Allah itu mencarikan yang paling benar," jelas pria kelahiran 19 Agustus 1969 ini.

Nyono kemudian masuk ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Dia memilih jurusan D3 Teknik Sipil Perhubungan. Setelah lulus, ia melanjutkan ke jenjang S1 di Universitas Brawijaya.

Gelar magister dan doktor juga diraih di kampus yang berada di Kota Malang, Jawa Timur tersebut. Dia mengambil jurusan Teknik Sipil Rekayasa Transportasi.

Karena tidak bisa move on dari dunia kedokteran, Nyono kemudian memilih pasangan hidup seorang dokter. Anaknya juga diarahkan untuk menempuh pendidikan kedokteran.(*)

Tombol Google News

Tags:

Dishub Jatim Nyono Universitas Brawijaya