Pengalaman Chisato, Mahasiswi Asal Jepang yang Ikut Summer Course di FTP UB

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

6 September 2024 06:22 6 Sep 2024 06:22

Thumbnail Pengalaman Chisato, Mahasiswi Asal Jepang yang Ikut Summer Course di FTP UB Watermark Ketik
Chisato (tengah) bersama peserta Summer Course yang digelar FTP UB. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Chisato, mahasiswi dari Miyasaki University membagikan pengalamannya saat mengikuti summer course yang digelar oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB). Meskipun sempat merasa gugup, namun secara perlahan Chisato mampu beradaptasi dan menikmati program tersebut.

Terlebih peserta summer course berasal dari berbagai negara dengan latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda. Ia merasa melalui program tersebut banyak pengalaman dan jejaring yang diterima.

"Saat saya datang ke Malang, saya merasa sangat gugup dan khawatir saat berbicara Bahasa Inggris. Tapi perlahan saya merasa enjoy karena orang-orang di sekitar saya sangat baik," ujarnya, Jumat, 6 September 2024.

Saat menjalani program summer course, ia menemukan fakta bahwa banyak orang yang sangat tertarik dengan budaya Jepang, khususnya anime. Chisato pun merasa senang dapat bertukar informasi mengenai beragam anime seperti Tokyo Ghoul, One Piece, dan lainnya.

"Terkadang sulit bagi saya untuk memahami orang di sekitar saya. Akhirnya kami berinteraksi menggunakan ponsel dan juga body language. Awalnya sulit dimengerti, namun saya senang menikmati waktu bersama teman-teman," lanjutnya.

Ketika sampai di Malang, ia merasakan beberapa culture shock. Mulai dari perbedaan fasilitas kamar mandi antara di Malang dan Jepang, hingga kondisi lalu lintas di Malang yang relatif padat.

Bahkan Chisato merasa terkejut ketika mengetahui terdapat kebiasaan orang Malang yang menggunakan sepeda motor untuk bonceng tiga. Tak hanya itu, ia juga sering menjumpai pengendara sepeda motor tanpa mengenakan helm.

"Saya terkejut ada orang di Malang yang mengendarai sepeda motor untuk tiga orang tanpa menggunakan helm. Di Jepang aturannya lebih ketat dan pengendara harus menggunakan helm. Saya khawatir jika terjadi kecelakaan," ucapnya.

Sebagai informasi, Summer Course yang digelar oleh FTP UB diikuti oleh 123 mahasiswa yang berasal dari enam negara. Sebelumnya, FTP UB telah berhasil menggelar Summer Course untuk pertama kalinya dan berencana menjadwalkan program tersebut secara rutin tiap semester.(*)

Tombol Google News

Tags:

Summer Course Mahasiswi Jepang FTP UB Universitas Brawijaya student exchange