KETIK, PROBOLINGGO – Raluna Kedai Kopi di Paiton, Probolinggo, tidak hanya menawarkan secangkir kopi hangat, tetapi juga menjadi wadah diskusi ilmiah yang mendalam tentang sirah nabawiyah.
Diskusi rutin ini diadakan setiap minggu dengan tujuan untuk lebih mengenal kehidupan Nabi Muhammad saw, serta meneladan perjuangan dan prinsip-prinsip hidup yang diajarkan Rasulullah.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada Senin, 6 Januari 2024,.pimpinan diskusi, Moh. Nurcholis Muslim, mengajak peserta untuk menggali lebih dalam tentang sosok Nabi Muhammad saw melalui kajian yang penuh inspirasi ini.
Nurcholis menyatakan bahwa setiap Muslim yang ingin menjadi pribadi yang lebih baik, terutama dalam peran sebagai pejuang, pendakwah, atau pembawa perubahan di berbagai bidang, perlu mempelajari kehidupan Nabi Muhammad.
Menurutnya, perjuangan nabi dalam hal politik, ekonomi, pendidikan, dan hubungan antarumat beragama, menawarkan strategi yang sangat relevan dengan tantangan zaman sekarang.
"Nabi Muhammad menunjukkan keteladanan yang tak tertandingi dalam setiap aspek kehidupan, dan ini patut diteladani oleh umat Muslim di zaman modern," ungkapnya.
Buku Sirah Nabawiyah karya Husein Haikal dipilih sebagai referensi utama dalam diskusi ini. Cholis menjelaskan bahwa buku ini sangat representatif dalam menggambarkan kehidupan nabi dengan cara yang autentik dan dapat meng-counter upaya distorsi sejarah oleh orientalis.
"Buku ini membantu kita memahami sejarah dengan lebih jernih dan membantah pandangan-pandangan yang salah mengenai Nabi Muhammad," tambahnya.
Diskusi di Raluna Kedai Kopi ini tidak hanya fokus pada aspek sejarah, tetapi juga pada pembentukan karakter peserta. Cholis berharap, kegiatan ini dapat terus berlanjut dengan istiqamah dan menjadi sarana bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas keilmuan mereka.
Selain itu, sistem yang diterapkan dalam diskusi ini cukup unik, yakni peserta bergantian menjadi pemateri. Dengan demikian, mereka tidak hanya belajar tentang materi diskusi, tetapi juga dilatih untuk berbicara di depan umum, yang pada gilirannya dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Setelah diskusi tentang Sirah Nabawiyah selesai, Cholis berencana untuk melanjutkan dengan kajian buku Islam Doktrin Peradaban karya Nur Cholis Masjid (Cak Nur).
"Kami ingin agar kajian ini berkembang, tidak hanya berhenti di Sirah Nabawiyah, tetapi juga membahas karya-karya penting lainnya yang bisa memperkaya wawasan peserta," jelasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Raluna Kedai Kopi Paiton menjadi lebih dari sekadar tempat nongkrong. Kedai kopi ini kini bertransformasi menjadi pusat pembelajaran dan diskusi ilmiah yang mengedepankan nilai-nilai Islam.
Diskusi ini menjadi ruang bagi masyarakat untuk memperdalam pengetahuan, membentuk karakter, dan menemukan inspirasi dari kehidupan Nabi Muhammad saw, yang relevan dengan tantangan hidup saat ini.
Selain memberikan wawasan keilmuan, suasana santai di kedai kopi juga menciptakan atmosfer yang nyaman untuk berdiskusi. Dengan pendekatan yang tidak kaku, peserta dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan.
Hal ini menunjukkan bahwa kedai kopi dapat menjadi ruang yang efektif untuk menumbuhkan semangat intelektual dan spiritual, selain sebagai tempat untuk bersosialisasi.
Raluna Kedai Kopi pun menjadi contoh yang baik bagaimana sebuah usaha dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga dalam pengembangan keilmuan dan karakter.(*)