Ketua DPRD Pacitan Minta Pemkab Cari Solusi Atasi Kekeringan

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Mustopa

20 September 2023 04:11 20 Sep 2023 04:11

Thumbnail Ketua DPRD Pacitan Minta Pemkab Cari Solusi Atasi Kekeringan Watermark Ketik
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan, Ronny Wahyono, dengan tegas meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan untuk segera mencari solusi atasi dampak kemarau panjang 2023. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur Ronny Wahyono, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan untuk segera mencari solusi terkait masalah kekeringan yang semakin mengkhawatirkan.

"Ini harus dilakukan segera, mengingat kondisi darurat seperti sekarang ini," tegasnya kepada media online nasional Ketik.co.id, Selasa, (19/9/2023).

Ronny meminta, tindakan kuratif Pemda berupa suplai air dapat ditingkatkan melalui berbagai upaya lintas sektor. Pengiriman air bersih dengan tangki-tangki air, baik melalui dana desa, kabupaten, CSR, dan anggaran lainnya dapat secepatnya dilakukan.

Kendati demikian, upaya preventif juga tak boleh diabaikan, seperti perbaikan, penambahan fasilitas penyedian air bersih dan ikhtiar lainnya yang mampu meminimalisir dampaknya sekarang hingga di masa mendatang.

"Ketika lepas kemarau, sebagai langkah preventif maka pemerintah harus segera melakukan langkah-langkah strategis untuk memperbaiki maupun menambah fasilitas sarana penyediaan air bersih sehingga ketika memasuki musim kemarau, maka bisa meminimalisir dampak kekeringan," imbuhnya.

Ia mengajak semua pihak, termasuk dinas terkait, perusahaan air, dan masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi yang tepat, guna mengatasi kekeringan. Terlebih agar upaya perumusan tindakan dilakukan secara komprehensif, tidak setengah-setengah.

"Tidak boleh terus-menerus mengandalkan hujan sebagai satu-satunya sumber air. Perlu ada langkah-langkah pencegahan, untuk menghadapi situasi seperti ini di masa depan. Perlu berinvestasi dalam infrastruktur air, pengelolaan sumber daya air, dan penghematan air," ucapnya.

Ia mengingatkan akan pentingnya mengedukasi masyarakat tentang penghematan air dan praktik-praktik berkelanjutan dalam penggunaan sumber daya air. Dengan harapan masyarakat juga ikut berperan aktif dalam mengatasi masalah kekeringan ini.

DPRD Pacitan mengaku siap mendukung berbagai upaya yang dilakukan Pemkab Pacitan berupa pembuatan Peraturan Daerah (Perda) dan penganggaran program.

"Kami siap mendukung langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh pemda melalui pembuatan peraturan daerah yang diperlukan ataupun melalui penganggaran program kegiatan di masing-masing stakeholder terkait," tuturnya.

Tindakan cepat dari Pemkab Pacitan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Mengingat, kekeringan yang telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir dirasa sangat mengancam ketersediaan air bersih, pertanian, kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi, bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

"Agar d isaat musim kemarau tidak kekurangan air bersih dan agar di saat musim penghujan tidak terjadi banjir. Namun, disamping usaha bersama, juga perlu dilakukan doa agar kesulitan pada masyarakat segera teratasi," tutupnya.

Foto Suasana Rapat Koordinasi Pemkab Pacitan dalam merumuskan solusi atasi kekeringan, Senin (18/9/2023). (Foto Prokopim Pacitan)Suasana Rapat Koordinasi Pemkab Pacitan dalam merumuskan solusi atasi kekeringan, Senin (18/9/2023). (Foto Prokopim Pacitan)

Di sisi lain, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji kian intensif memantau perkembangan penanganan kekeringan di kota seribu satu gua.

Pemkab Pacitan telah melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) krisis air bersih dampak kemarau panjang yang diikuti oleh instansi terkait, seluruh camat serta menghadirkan para Kepala Desa (Kades) wilayah kering air. 

Melalui perundingan itu, para stakeholder berencana untuk membentuk tim khusus guna merumuskan langkah-langkah konkret dalam mengatasi kekeringan di Pacitan.

Rapat tersebut juga menyampaikan soal identifikasi program air bersih yang masih aktif atau tidak aktif beserta permasalahan dan upaya penanganan. Termasuk, upaya penanganan rumah tangga yang rawan kekeringan.

Rakor penanganan kekeringan tersebut tampak juga diikuti oleh Bappedalitbang, DPMD, BPBD, PUPR, Asosiasi Gunung Gembes, Inspektorat, Kominfo serta Bagian Pemerintahan dan Kerjasama.

Sementara menurut data BPBD Pacitan pada 14 September, jumlah warga yang terdampak kekeringan di tempat kelahiran Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, tercatat ada 18.830 jiwa atau 8.260 kepala keluarga. Jumlah tersebut tersebar di 11 kecamatan daerah, meliputi 97 Dusun, dan 34 Desa.

Sebelas kecamatan yang dimaksud, diantaranya, Pacitan, Donorojo, Punung, Arjosari, Bandar, Kebonagung, Nawangan, Sudimoro, Tegalombo, Ngadirojo, Pringkuku.(*)

Tombol Google News

Tags:

DPRD Pacitan pemkab pacitan Ronny Wahyono