KETIK, SURABAYA – YPAC Surabaya Yayasan Pembinaan Anak Disabilitas, semakin meningkatkan fasilitas di bidang kesehatan dengan membuka Klinik Utama Jati Asih Medika yang berada di Jl. Semolowaru Utara V no 2A Surabaya.
Klinik tersebut memiliki fasilitas yang lengkap dan memiliki tenaga kesehatan yang ahli dalam setiap bidangnya. Yaitu dokter ahli saraf, dokter ahli rehab medik, dokter ahli anak , dokter ahli penyakit dalam, dokter gigi juga dokter umum.
Ketua Umum YPAC Surabaya, Wiwiek Teddy Ontoseno mengungkapkan bawa Klinik ini masih bersifat soft opening karena masih belum terdaftar BPJS Kesehatan.
"Diharapkan sesegera mungkin dapat menerima masyarakat yang ingin menggunakan BPJS, sehingga dapat segera melayani masyarakat sekeliling dan utamanya anak-anak binaan berkebutuhan khusus," paparnya saat menggelar soft opening pada Sabtu, (1/10/2022).
Wiwiek yang juga mantan Ketua IIDI Surabaya menegaskan bahwa Klinik ini adalah satu-satunya di Surabaya yang memiliki fasilitas terapi lengkap untuk anak-anak disabilitas yaitu pelayanan fisioterapi, terapi wicara, terapi okupasi Hydroterapi dan snoeselen.
Wiwiek Teddy Ontoseno menceritakan Klinik tersebut didirikan, untuk nantinya dapat mendukung biaya operasional YPAC yang tidak sedikit.
"Sehingga pelan-pelan nantinya kami bisa mandiri . Dimana selama ini tergantung pada donasi dari masyarakat, baik pribadi maupun perusahaan terkait dan sedikit subsidi silang dari anak binaan yang mampu," ucapnya.
Hydro terapi fasilitas yang ada di YPAC. (Foto: Maria/Ketik.co.id)
Dengan keramahan dokter yang ada di Klinik, fasilitas yang lengkap dan bersih, Wiwiek berharap untuk Klinik Utama Jati Asih Medika agar nantinya semakin populer dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, baik untuk masyarakat sekeliling terutamanya anak disabilitas.
Mengenai YPAC, Wiwiek mengungkapkan bahwa sebagian besar murid-murid di YPAC kebanyakan adalah dari masyarakat tidak mampu.
"Jadi untuk biaya operasional sangat-sangat tidak memadai antara pemasukan dan pengeluaran. Untuk itulah seluruh jajaran pengurus bertekad untuk mendirikan Klinik ini yang ber BPJS sehingga bisa saling bersubsidi silang," tungkas mantan President Rotary Club Surabaya Kaliasin ini.
Dijelaskan bahwa YPAC memiliki 4 Pelayanan Rehabilitasi secara terpadu.
1. Rehabilitasi Pendidikan
Berfokus pada pendidikan anak-anak disabilitas mulai dari TK LB sampai dengan SMU LB.
2. Rehabilitasi Vokasi
Memberikan Pelatihan Ketrampilan kepada anak-anak binaan sesuai dengan kemampuannya, dengan harapan nantinya bisa hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat.
3. Rehabilitasi Sosial
Mengajak mereka bersosialisasi di dalam masyarakat sehingga menimbulkan Interaksi yang manfaat untuk memperoleh rasa kepercayaan diri karena anak berkebutuhan khusus mempunyai hak yang sama.
4 Rehabilitasi Medis
Anak berkebutuhan khusus diberikan pelatihan dan terapi untuk mencegah dan menghambat progrestitas.
Untuk memenuhi 4 rehabilitasi terpadu ini sangat dibutuh kan biaya operasional yang tidak sedikit maka dari itu YPAC mendirikan Klinik tersebut.
Untuk itulah seluruh jajaran pengurus bertekad untuk mendirikan Klinik Jati Asih Medika, agar nantinya bisa saling mendukung.
Ketua Umum YPAC ini bercerita bahwa tenaga pengurus adalah Relawan tanpa tanda jasa yang mendedikasikan dirinya total tanpa batas.
"Tidak hanya tenaga dan pikiran tetapi materipun di sumbangkan semampunya ,demi mendampingi anak-anak kerkebutuhan khusus menuju kemandiriannya, Bismillah," beber Wiwiek
Mengenai harapan ke depan khususnya untuk pemerintah setempat, Ketua Umum YPAC berharap anak-anak disabilitas ini bukan lagi minoritas tetapi anak mayoritas yang harus diterima di masyarakat.
"Mereka punya hak yang sama, mereka tidak butuh belas kasih tapi yang diharapkan adalah kepedulian dan perhatian. ememerintah utamanya bantuan sarana prasarana dan bantuan biaya operasional," ungkap Ketua Umum YPAC.
"Dan sangat kami harapkan kepada hamba-hamba Allah yang berkecukupan dapatnya menjadikan orang tua asuh bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang kurang mampu sehingga mereka mendapatkan fasilitas dan hak yang sama dengan anak-anak Indonesia lainnya," harap Wiwiek Teddy Ontoseno. (*)