Masuki Tahun ke 21, Jember Fashion Carnaval Kedatangan Tamu Spesial dari Jepang

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Muhammad Faizin

15 Juli 2023 07:16 15 Jul 2023 07:16

Thumbnail Masuki Tahun ke 21, Jember Fashion Carnaval Kedatangan Tamu Spesial dari Jepang Watermark Ketik
Budi Setiawan, Ketua Yayasan JFC Foundation (Foto: Fenna/Ketik.co.id)

KETIK, JEMBER – Perhelatan Jember Fashion Carnaval (JFC) akan digelar dalam waktu dekat, pada 4-6 Agustus 2023 mendatang. Kali ini, JFC yang ke-21 mengangkat tema Timelapse.

Namun, tahun ini ada yang berbeda dibanding gelaran JFC tahun-tahun sebelumnya. JFC bakal kedatangan puluhan tamu asal Negeri Sakura, Jepang.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Yayasan JFC Foundation Budi Setiawan. Dia menyebutkan sekitar 30 orang atau bahkan lebih yang akan datang langsung. “Mereka hadir ke Jember dalam tiga grup,” jelasnya.

Ketiga grup tersebut merupakan para anak-anak muda dari Jepang yang memiliki bakat dan talenta untuk memeriahkan rangkaian acara JFC.

“Grup pertama winner dari kompetisi dance bergengsi di Jepang, mereka adalah Kadokawa Dream. Kedua, dari Maru Foundation, yayasan sosial di Jepang yang bergerak di bidang perdamaian dunia melalui edukasi,” jelas pria yang akrab disapa Iwan itu.

Kedatangan dari Maru Foundation, sekaligus pilot project untuk program donasi pembangunan sekolah yang ada di Jember. “Ada tiga sekolah yang ada di dua kecamatan, yaitu Jenggawah dan Ambulu,” papar Iwan.

Para tamu dari Jepang itu akan datang ke Jember sejak tanggal 29 Juli 2023 mendatang. Sekitar 6 orang melakukan persiapan sebelum rombongan besar lainnya berdatangan. 

“Kemudian disusul tim besar datang mulai tanggal 2,3,4,5 (Agustus), mereka akan ikut rangkaian rehearsal dan perform JFC,” imbuhnya.

Iwan berharap hubungan baik ini tidak hanya berlangsung saat pagelaran JFC saja. Dia mengatakan para tamu yang hadir tersebut akan melakukan penjajakan potensi di Jember. 

“Mereka akan melakukan penjajakan untuk kolaborasi kopi Jember yang akan digunakan di outlet coffee shop mereka di Jepang. Salah satu outletnya di stasiun Tokyo Dome yang itu cukup ramai ya,” ujarnya.

Menurutnya, jika dari upaya penjajakan tersebut berhasil, maka kopi Jember bisa menjadi konten semacam coffee art atau coffee craft. “Jadi semacam penyajian kopi tradisional disajikan dengan sebuah seni,” ulas Iwan.(*)

Tombol Google News

Tags:

JFC Jember Fashion Carnaval kedatangan tamu Jepang pilot project Budi Setiawan Timelapse Negeri sakura Coffee art