KETIK, JEMBER – Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-22 berlangsung selama 3 hari, sejak 2 - 4 Agustus 2024.
Perhelatan bergengsi JFC diawali dengan penampilan anak-anak berusia 5-15 tahun dalam World Kids Carnival. Meskipun diguyur hujan deras, anak-anak tetap bersemangat beraksi dengan balutan kostum unik.
Pantauan Jurnalis Ketik.co.id di lapangan, hari kedua (3/8/2024) diramaikan dengan serangkaian penampilan dari Wonderful Archipelago Carnaval Indonesia (WACI) dan Pets Carnival.
Sembilan DPD Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari) dalam rangkaian WACI mengenalkan kebudayaan daerah masing-masing. Mulai dari DKI Jakarta, Kalimantan Timur, hingga Sulawesi Tenggara.
“Yang membedakan tahun ini para talent dari WACI, 60 persennya harus membawakan kesenian tradisional kontemporer daerah masing-masing,” ungkap Budi Setiawan, Presiden JFC usai gelaran.
Penampilan hewan dari Taman Safari Prigen di JFC Pets Carnival (3/8/2024) (Foto: Fenna/Ketik.co.id)
Dengan ditampilkannya keanekaragaman budaya mewakili kekayaan yang dimiliki Indonesia. Sekaligus mengkampanyekan kerukunan antar manusia meski berbeda suku dan adat istiadat.
Setelah itu dilanjutkan penampilan dari komunitas pecinta hewan juga konservasi fauna. Termasuk pengelola kebun binatang lokal Jember Mini Zoo juga Taman Safari Indonesia.
Puluhan hewan dipertontonkan, diajak berlenggak-lenggok, hingga atraksi di depan ribuan pengunjung. Para model bak keeper profesional, hewan-hewan bisa tampil dengan tenang.
Iwan, sapaan karibnya, juga menjelaskan bila hewan-hewan yang ditampilkan bukan termasuk yang dilindungi. Seperti ayam, ular, anjing, domba, lama, kuda, dan unta.
“Sejatinya peradaban manusia tidak terlepas dengan hewan. Kita sebagai manusia juga harus menyadari bahwa dunia binatang itu membutuhkan kesejahteraan, perlindungan, dan perlakuan yang baik,” pungkasnya.(*)