KETIK, SURABAYA – Masjid Kemayoran yang ada di Jalan Indrapura nomor 2 ini menjadi salah satu masjid tertua yang ada di Kota Surabaya. Dengan berbagai acara kajian menghiasi rangkaian kajian selama bulan Suci Ramadan yang diadakan sebelum berbuka puasa.
Setiap hari menjelang puasa, takmir Masjid Kemayoran menghadirkan kajian menjelang buka puasa. Dengan menghadirkan ustad yang memumpuni, membuat ngabuburit menjelang berbuka puasa tampak menarik.
Salah satu ruangan yang ada di Masjid Kemayoran. Foto : M.Khaesar/ketik.co.id
Salah satu Admin Kantor Masjid Kemayoran Ahmad Sultoni mengaku sebelum pandemi Covid-19 kagiatan berbuka puasa di Masjid Kemayoran memiliki tradisi sudah menyiapkan takjil dengan ditata didepan hadapan jamaah.
"Selama pandemi ini, sudah tidak kami hadirkan cara berbuka seperti ini, semoga tahun depan bisa dilakukan berbuka puasa yang menjadi ciri khas dari masjid ini," terang Sultoni.
Dalam berbuka puasa, sekitar 700 bungkus nasi sudah dipersiapkan takmir Masjid Kemayoran. "Kalau dulu sebelum pandemi jumlah minimal sekitar 1000 nasi bungkus kami siapkan," terang Sulton.
Kegiatan Sabtu Minggu, Masjid Kemayoran mengadakan kajian yang dibawakan langsung oleh takmirul masajid seperti KH. Ahmad Mujab Muthohhar Al-Hafidz, KH. Ahmad Asyhar Shofwan, KH. Muhammad AR, KH. Sholeh Sahal dan KH. Ahmad Dzulhilmi Ghozali Al-Hafidz.
Sultoni mengatakan kegiatan di Masjid Kemayoran sama dengan masjid yang ada di Surabaya seperti salat tarawih, dan tadarus Alquran. "Kami juga 10 malam terakhir puasa atau qiyamul lail juga menerima jika ada jamaah yang akan melakukan ikhtikaf di masjid," terangnya.
Sultoni menjelaskan selama menjalani ikhtikaf di Masjid Kemayoran, yakmir menyediakan takjil untuk menjalan sahur di masjid. "Kami nanti akan memberikan nasi bungkus untuk jamaah yang ikhtikaf di Masjid," terangnya. (*)