Niat Bantu Bedah Rumah Perjaka 66 Tahun, Legislator DPRD Sidoarjo Malah Dapat ”Cerita Gaib” (1)

Jurnalis: Fathur Roziq
Editor: M. Rifat

28 September 2023 13:38 28 Sep 2023 13:38

Thumbnail Niat Bantu Bedah Rumah Perjaka 66 Tahun, Legislator DPRD Sidoarjo Malah Dapat ”Cerita Gaib” (1) Watermark Ketik
Anggota DPRD Sidoarjo dari PKB Dhamroni Chudlori mengobrol dengan Nurcholis di depan gubuknya di Desa Lemujut, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo, pada Kamis (21/9/2023). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

KETIK, SIDOARJO – Rentetan pesan WhatsApp itu menerobos layar ponsel H Dhamroni Chudlori Selasa (19/9/2023). Pengirimnya seorang perangkat desa. Sang perangkat menge-share foto-foto sebuah gubuk gedhek dengan atap jerami di Desa Lemujut, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo. Rumah itu mirip kandang ternak.

Kamis (21/9/2023), datanglah Dhamroni ke gubuk berukuran sekitar 1,5 x 2,5 meter itu. Legislator Partai Kebangkitan Bangsa di DPRD Sidoarjo tersebut menyaksikan langsung kondisi gubuk bertingkat ini. Pilarnya dari bambu dan kayu sisa. Dinding berbahan lembaran gedek. Atap jerami berjuntai-juntai. Lantai langsung tanah.

”Betul ya ini rumah Pak Nurcholis,” tanya Dhamroni kepada beberapa warga di lokasi.

Anggota DPRD Sidoarjo asal Desa Kepadangan, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, ini lantas mencari bagian depannya. Hanya ada satu pintu. Jika rumah-rumah lain menghadap ke jalan atau arah utara, gubuk Nurcholis mujur ke timur. Satu-satunya.

Sudah tidak terhitung berapa kali pria kelahiran Sidoarjo 9 Mei 1969 itu memberikan santunan, bantuan, dan perhatian kepada warga tidak mampu. Dari janda miskin, anak yatim, warga sakit, hingga masyarakat lain yang mengalami berbagai kesulitan. Semua dibantu sesuai kebutuhan. Kali ini dia bertemu warga yang ”nyentrik”.

Foto Gubuk tempat tinggal Nurcholis di Desa Lemujut, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo. Dia menolak rumah itu diperbaiki.  (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)Gubuk tempat tinggal Nurcholis di Desa Lemujut, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo. Dia menolak rumah itu diperbaiki. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

Dari pintu gubuk, keluarlah seorang lelaki berambut gondrong memutih. Wajah berseri. Tatapan matanya tajam. Dia bertelanjang dada. Cuma pakai celana pendek lusuh. Kalung bergandul logam tergantung di leher si lelaki sepuh.

”Pak Nurcholis, kulo Dhamroni saking Tulangan,” sapa anggota dewan yang juga ketua Komisi A DPRD Sidoarjo itu.

Nggih, Pak. Ngapunten ngeten niki griyo kulo,” balas Nurcholis ramah, sambil menjabat tangan Dhamroni. Cepat-cepat dia mengenakan baju. Hem lengan panjang kotak-kotak. Lusuh. Nurcholis menunjukkan kondisi dalam rumah.

Ada ranjang bambu dan kompor tungku kayu bakar. Di sana-sini bergelantungan macam-macam barang. Baju dan sarung. Dua sangkar burung. Panci, gayung, serok, piring seng, plastik kresek, sampai sepeda bekas ada. Sebuah Kita Suci Alquran terselip di dinding bambu. Sinar matahari menembusnya.

Nurcholis mengaku di situlah sehari-hari dirinya menghabiskan waktu dalam hidupnya. Usianya kini sekitar 66 tahun menurut KTP dari Dispendukcapil Sidoarjo. (Seorang keponakan Nurcholis menyebut usia sang paman sekitar 70 tahun).

Setiap pagi memberi makan ayam-ayam piaraan yang kandangnya ada di atas rumahnya. Istirahat, memasak, makan, tidur, hingga berdzikir dan mengaji. Kalau sedang fokus, Nurcholis mengaku bisa khatam 30 juz dalam tiga hari.

”Kadang-kadang nggih teng masjid,” ceritanya, lantas tertawa lirih, sambil menutup mulut. Seorang tamu yang mendampingi Dhamroni bergegas menjauh.

”Waduh, ada yang lain. Nggak kelihatan. Terasa aku,” ungkapnya.

Lelaki itu mengaku merasakan ada aura ”gaib” dalam diri Nurcholis dan dalam rumahnya. Dia lalu mengelilingi rumah itu. Dilihatnya ayam putih mulus. Ada pula yang putih tubuh dan bulunya, namun jenggernya merah serta kakinya kuning. Istilahnya ayam emas kemambang. Sesekali terdengar berkokok keras.

Dia memutuskan melihat dari jauh Nurcholis dan Dhamroni Chudlori mengobrol. Terdengar percakapan gayeng keduanya. Seperti dua orang yang sudah akrab. Nurcholis ditanya apakah punya anak dan istri. Seperti saudara-saudara dan keponakannya yang tinggal di sekitar gubuknya, Desa Lemujut, Krembung, Sidoarjo.

Nurcholis mengaku terus terang. Dirinya pernah punya kekasih pilihan saat masih muda. Sama-sama orang Sidoarjo. Namun, mereka pada akhirnya tidak berjodoh. Sejak itulah, dia memutuskan tidak menikah selama hidupnya. Nurcholis dikenal masih perjaka hingga sekarang. Hasrat birahi tidak pernah dia rasakan lagi.

Apakah dia sedang menekuni suatu ilmu? (bersambung)

Tombol Google News

Tags:

DPRD Sidoarjo PKB Sidoarjo Kecamatan Krembung Dhanroni Chudlori Anggota DPRD Sidoarjo Bedah rumah warga miskin Rehab Rumah