Pemborong Berlomba Garap Proyek Saluran

Jurnalis: Rudi
Editor: Irwansyah

20 Desember 2022 08:26 20 Des 2022 08:26

Thumbnail Pemborong Berlomba Garap Proyek Saluran Watermark Ketik
Pekerja menyelesaikan pekerjaan akhir box culvert di Tandes. (Foto: Rudi/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot) terus melakukan pengawasan yang ketat terhadap pemborong. Hal ini dilakukan terhadap pemborong yang mendapat proyek pembangunan saluran dan jalan. Pihak Pemkot tidak segan-segan akan memberikan sanksi kepada pemborong yang proyek tidak selesai tepat waktu.

Di saat musim hujan ini, Pemkot telah melakukan perbaikan jalan dan saluran. Perbaikan tersebut bukan saja di jalan utama. Ada prioritas perbaikan saluran di kampung-kampung. Perbaikan sarana ini cepat dilakukan oleh Pemkot. Tujuannya agar kota Surabaya bebas dari banjir dan genangan air saat hujan.

Berkaitan dengan proyek Pemkot ini ternyata masih ada pekerjaan jalan dan saluran masih dalam proses akhir.  Misalnya keterlambatan pekerjaan ini terjadi di wilayah Surabaya Barat. Deadline pekerjaan saluran dan perbaikan jalan ditetapkan oleh Pemkot tanggal 26 Desember 2022.

“Diharapkan awal tahun baru 2023 pekerjaan ini sudah tuntas. Bila sampai molor pemborong akan dikenakan sangsi,” kata sumber di Pemkot Surabaya. 

Foto Pemasangan box culvert di Sambiarum yang dikebut kejar deadline  26 Desember 2022. (Foto: Rudi/Ketik.co.id)Pemasangan box culvert di Sambiarum yang dikebut kejar deadline 26 Desember 2022. (Foto: Rudi/Ketik.co.id)

Dinas Sumber Daya Alam dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya terus memantau di lapangan. Khususnya proyek saluran yang ada di wilayah Surabaya Barat.
Sejak adanya peringatan dari DSDABM Surabaya, sebagian pemborong kelihatan kerja keras. Mereka berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.

“Saluran box culvert di sini dua hari lagi selesai," kata Sholeh, salah seorang pekerja proyek di Sambiarum.

Seperti dikatahui, pekerjaan saluran yang menggunakan Bos Culvert dikerjakan secara manual. Artinya pekerjaan tidak menggunakan alat bego mini. Akibatnya pekerjaan jadi lambat. Belum lagi terkena gangguan cuaca ektrim (hujan deras).

Sementara itu Harto salah seorang penghuni rumah di Sambiarum, Tandes mengeluh. Pasalnya, depan rumahnya yang digali untuk pemasangan Box Culvert selama dua minggu tak kunjung selesai.

“Motor gak bisa masuk rumah karena tanah galian belum diambil," keluhnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Surabaya Proyek saluran

Berita Lainnya oleh Rudi