KETIK, MALANG – Kembali merebak penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur menjadi ancaman serius bagi peternak. Dinas Peternakan Provinsi Jatim mengidentifikasi sebanyak 30 kabupaten dan kota di wilayahnya mengalami kasus PMK.
Berdasarkan data yang diperoleh mulai November hingga Desember 2024, tercatat sebanyak 6.072 kasus PMK, dan 282 ekor di antaranya terlaporkan mati. Berikut ini ulasan rinci mengenai PMK dihimpun redaksi Ketik.co.id dari berbagai sumber.
PMK adalah penyakit menular akut yang sangat cepat menyebar dan menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Aphthovirus.
Gejala Penyakit Mulut dan Kuku
Gejala PMK umumnya muncul dalam waktu 2-14 hari setelah hewan terpapar virus. Beberapa gejala yang paling umum adalah:
- Luka di mulut: Terjadi lepuh pada bagian mulut, lidah, bibir, dan dalam rongga mulut. Lepuh ini kemudian pecah dan membentuk luka yang sangat nyeri.
Luka pada kaki: Terjadi lepuh pada kuku, bantalan kaki, dan bagian atas kuku. Sama seperti pada mulut, lepuh ini akan pecah dan membentuk luka.
- Demam: Suhu tubuh hewan meningkat.
- Penurunan nafsu makan: Hewan menjadi lesu dan tidak mau makan.
- Penurunan produksi susu: Pada hewan ternak seperti sapi, produksi susu akan menurun drastis.
Penyebab Penularan
Penyakit ini sangat mudah menular melalui:
- Kontak langsung: Hewan yang sakit dapat menularkan virus ke hewan sehat melalui kontak langsung, seperti saat makan atau minum bersama.
- Kontak tidak langsung: Virus dapat menempel pada peralatan peternakan, pakaian, kendaraan, atau bahkan manusia yang pernah kontak dengan hewan sakit.
- Udara: Virus dapat menyebar melalui udara dalam jarak yang terbatas.
Dampak Penyakit Mulut dan Kuku
PMK dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi peternak, antara lain:
- Kematian: Meskipun jarang menyebabkan kematian langsung, PMK dapat menyebabkan kematian tidak langsung akibat komplikasi atau malnutrisi.
- Penurunan produksi: Produksi susu, daging, dan telur akan menurun drastis.
- Pembatasan pergerakan hewan: Untuk mencegah penyebaran penyakit, pemerintah seringkali memberlakukan pembatasan pergerakan hewan, sehingga mengganggu distribusi produk peternakan.
- Kerugian ekonomi: Semua kerugian di atas akan berdampak pada perekonomian peternak dan masyarakat secara keseluruhan.
Pencegahan dan Pengendalian
Untuk mencegah dan mengendalikan PMK, beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:
- Vaksinasi: Vaksinasi adalah cara yang paling efektif untuk mencegah PMK.
- Karantina: Hewan yang sakit harus diisolasi untuk mencegah penularan ke hewan lainnya.
- Biosecurity: Penerapan prosedur biosecurity yang ketat di peternakan sangat penting untuk mencegah masuknya virus.
- Pelaporan segera: Jika ditemukan hewan yang menunjukkan gejala PMK, segera laporkan kepada petugas peternakan.