KETIK, MALANG – Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Brawijaya (UB) akan segera membuka program studi baru yani Industri Peternakan Cerdas pada 2025 mendatang. Prodi tersebut merupakan implementasi dari kecerdasan buatan atau AI yang pertama kali dicanangkan di Indonesia.
Dekan Fapet UB, Prof Halim Natsir menjelaskan penambahan prodi baru tersebut sudah diajukan ke Rektor dan dikoreksi oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP). Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) UB.
"Kita tidak dalam rangka membuat algoritma maupun menghasilkan sensornya, tetapi implementasi dalam bidang peternakan. Seperti menghasilkan atau menganalisis big data, penggunaan sensor, penggunaan software dengan memanfaatkan artificial intellegent," ujarnya, Kamis 31 Oktober 2024.
Menurut Prof Halim, prodi serupa masih belum dimiliki di Indonesia. Namun, terdapat prodi serupa di beberapa negara Eropa, Australia, dan Asia. Salah satunya di Korea dengan istilah yang berbeda.
Dalam pengembangan Prodi Industri Peternakan Cerdas, dapat mempelajari implementasi AI dalam pembuatan formulasi pakan ternak.
"Ahli dari Filkom bisa saja mengatakan pakan ini sudah benar karena kandungannya sudah sesuai. Tapi ahli di bidang Peternakan bisa melihat kesalahan di formula tersebut, bisa dibuktikan dengan memberikan pakan tersebut langsung ke ternak," lanjutnya.
Adapun formulasi perkuliahan nanti, 40 persen akan membahas sistem cerdas dan AI, untuk sisanya lebih pada pembahasan peternakan. Meskipun membuka prodi baru, namun Fapet UB tidak akan memberikan tambahan kuota bagi mahasiswa baru.
"Nanti dengan pembagian porsi pada program studi yang suda ada. Targetnya tahun ini proses administrasi dirampungkan, sehingga tahun ajaran depan bisa membuka seleksi masuk," tuturnya.
Wakil Dekan Bidang Akademik, Rizki Prafitri, menjelaskan bahwa pengajuan sudah disetujui oleh Majelis Wali Amanat (MWA) UB. Kini Fapet tinggal mengajukan perbaikan Sistem Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) ke Rektor untuk didaftarkan nomenklatur maupun nomor program studi di Dikti.
“Semoga pada penerimaan mahasiswa baru 2025 prodi industri peternakan cerdas sudah dapat memerima mahasiswa baru. Untuk dosen home based dan dosen pengajar juga sudah disiapkan oleh fakultas," jelasnya. (*)