Prevalensi Kasus Stunting Kabupaten Bandung Capai 25 Persen

Jurnalis: Sungkara Anwar
Editor: Akhmad Sugriwa

5 September 2023 07:39 5 Sep 2023 07:39

Thumbnail Prevalensi Kasus Stunting Kabupaten Bandung Capai 25 Persen Watermark Ketik
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat peringatan Harganas dan Hari Anak Nasional, di Gedong Budaya Soreang, Selasa (5/9/23).(Foto: Diskominfo)

KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, keluarga yang baik melahirkan putra putri dengan berkualitas baik dan tentunya bisa menjadi penopang bangsa dan negara.

"Peran keluarga menjadi semakin penting saat ini di kala bangsa Indonesia menghadapi permasalahan yang cukup serius dan menjadi perhatian kita semua, yaitu kasus stunting yang masih cukup tinggi," ungkap Bupati Bandung saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas)  ke-XXX dan Hari Anak Nasional ke-XXXIX Tingkat Kabupaten Bandung, di Gedong Budaya Soreang, Selasa (5/9/2023).

Bupati menyebutkan prevalensi angka stunting di Kabupaten Bandung pada tahun 2021, yaitu 31,1 persen dan kemudian turun 6,1 persen, sehingga menjadi 25 persen pada tahun 2022. 

"Ini hasil kerja sama semuanya. Termasuk para Ketua Tim Penggerak PKK desa dan kecamatan se-Kabupaten Bandung dan peranan Pos KB dan Sub KB yang ada di lapangan. Tentunya di atas komando, pemimpin yang hebat, yaitu wanita yang hebat Ketua TP PKK Kabupaten Bandung," ucapnya.

Bupati Dadang Supriatna juga turut mengapresiasi DP2KBP3A (Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) yang selalu aktif turun ke lapangan. 

Kabupaten Bandung dengan luas wilayah 174.000 hektare dan jumlah penduduk 3,72 juta jiwa, target angka penurunan stunting pada tahun 2024 mencapai minimal 16 persen. 

"Dengan adanya target penurunan ini harus ada rencana yang jelas. Bukan hanya dilakukan oleh salah satu OPD DP2KBP3A saja, tapi ini merupakan tanggungjawab kita semua," tandasnya.

Bupati yang akrab disapa Kang DS pun mengintruksikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) Kabupaten Bandung untuk berkoordinasi dan komunikasi dengan para OPD yang lainnya, sehingga penurunan angka stunting mencapai 9 persen pada tahun mendatang betul-betul terwujud. 

"Apabila nanti pada tahun 2024 bisa mengurangi dan bahkan secara nasional bisa mencapai 14 persen penurunan angka stunting, saya kira ini sangat luar biasa. Semangat dimulai dari hari ini, jangan kendor dan tetap kompak untuk bisa melakukan inovasi-inovasi demi kemajuan Kabupaten Bandung," kata dia. 

Kang DS menyebutkan harapan Presiden pada tahun 2024 minimal angka stunting 14 persen.

"Kalau toh kita di Kabupaten Bandung targetkan 16 persen, maka kita dorong bagaimana kita bisa mencapai secara nasional minimal 14 persen. Ini tugas yang sangat luar biasa bagi DP2KBP3A. Termasuk OPD lainnya dan Aspemkesra untuk menjadi garda terdepan untuk bisa mengkomunikasikan para kepala OPD dalam rangka mencapai tujuan," katanya. 

Kang DS berharap ada peran serta dan bantuan serta dukungan dari para pengusaha, akademisi, media dan masyarakat secara umum melalui upaya pentahekix, untuk mempercepat program tersebut segera terwujud. 

"Kita juga mengucapkan terima kasih kepada para OPD, TP PKK, para camat, kepala desa se-Kabupaten Bandung yang sudah bekerjasama menurunkan angka stunting 6,1 persen. Penurunan ini sangat luar biasa, dan tetap semangat dan selalu berjuang tahun 2024 minimal angka stunting di Kabupaten Bandung di angka 16 persen dan minimal secara nasional bisa tembus diangka 14 persen," tutur bupati. (*)
 

Tombol Google News

Tags:

Stunting BUPATI BANDUNG DADANG SUPRIATNA