Puasa, Atlet Puslatda Jatim Tak Turunkan Intensitas Latihan

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: M. Rifat

31 Maret 2023 05:45 31 Mar 2023 05:45

Thumbnail Puasa, Atlet Puslatda Jatim Tak Turunkan Intensitas Latihan Watermark Ketik
Direktur Badan Pelaksana (Bapel) Puslatda KONI Jatim, Irmantara Subagyo. (Foto : Dokumen pribadi Ibag)

KETIK, SURABAYA – Selama bulan Ramadan, Pemusatan latihan daerah (Puslatda) Jatim 100/V Proyeksi PON Sumut-Aceh 2024 tetap berjalan normal meskipun mayoritas sedang menjalani ibadah puasa.

Direktur Badan Pelaksana (Bapel) Puslatda KONI Jatim, Irmantara Subagyo memastikan tidak ada yang berubah dengan intensitas latihan atlet. Hanya perubahan jam latihan yang semula pagi dan sore, diubah menjadi sore dan malam.

"Latihan fisik mungkin sedikit diturunkan. Tapi itu diganti dengan penambahan atau lebih difokuskan ke teknik," ujar pria yang akrab dipanggil Ibag ini, Jumat (31/3/2023).

Namun, Ibag menegaskan, khusus untuk cabor combat atau beladiri, tidak ada yang berubah pada pola latihannya lantaran mendekati jadwal Kejurnas atau Pra PON. "Rencananya ada festival cabor beladiri di Solo. Event ini rencananya sekaligus menjadi Pra PON untuk cabor-cabor yang dipertandingkan," sebut Ibag.

Sesuai rencana, pada pekan depan KONI Jatim akan memanggil cabor-cabor combat untuk evaluasi perkembangan program puslatda yang mereka jalani. Adapun evaluasi tersebut akan digelar selama tiga hari, Rabu 5 April-Jumat 7 April 2023 mendatang.

"Evaluasi nanti bukan sebatas melihat perkembangan dan hasil latihan atlet, tapi juga untuk mengetahui apa kendala yang dihadapi cabor selama Puslatda, serta dukungan apa yang bisa diberikan KONI untuk memastikan progres latihan sesuai dengan target yang kita inginkan," ujar Ibag.

Selain cabor combat, KONI juga akan memanggil cabor atletik. Cabor yang memperebutkan banyak medali ini menjadi sorotan KONI Jatim karena hasil Kejurnas dan Pra PON sebelumnya dinilai belum memuaskan. "KONI ingin cabor atletik lebih meningkat. Bukan sekadar lolos Pra PON tapi dengan hasil minimalis, tapi lolos fengan kualifikasi maksimal. Misalnya, lolos Pra PON tapi di peringkat 6, 7, atau 8. Sehingga masih jauh dari potensi mendapatkan medali. Yang seperti ini tidak akan kami berangkatkan ke PON mendatang. Minimal itu peringkat kedua, lebih baik kalau juara," paparnya.

Evaluasi ini juga bagian dari sistem promosi-degradasi yang diterapkan KONI Jatim pada setiap Puslatda. Maka, atlet yang dinilai tidak sesuai kualifikasi dan tak berpeluang mendapatkan medali akan didegradasi. Sedangkan atlet non Puslatda yang meraih prestasi di kejuaraan nasional atau level di atasnya, akan mendapatkan promosi.

"Karena itu, kami berharap momentum puasa ini agar dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh cabor," pungkas Ibag. (*)

Tombol Google News

Tags:

Olahraga Puslatda Koni Jatim PON atlet