Dokter spesialis penyakit dalam RSUD Dr Saiful Anwar Malang (RSSA Malang) dr Rulli Rosandi, SpPD-KEMD membagikan tips 7 waktu yang direkomendasikan untuk periksa gula darah saat puasa Ramadan bagi penyandang diabetes.
Yuk, kita simak ulasan dari anggota KSM Ilmu Penyakit Dalam RSSA Malang berikut ini.
Puasa Ramadan merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat muslim di seluruh dunia. Namun, bagi penyandang diabetes mellitus, menjalani puasa Ramadan dapat menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh penyandang diabetes mellitus selama berpuasa adalah pemantauan gula darah selama berpuasa.
Pemantauan gula darah pada penyandang diabetes mellitus selama puasa Ramadan sangat penting untuk mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi yang mungkin muncul selama menjalankan ibadah puasa.
Ada beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain
- Hiperglikemia (kondisi glukosa darah terlalu tinggi)
Studi EPIDIAR menunjukkan angka peningkatan 5 kali lipat kemungkinan kejadiannya selama Ramadan. Ini bisa disebabkan oleh pengurangan dosis obat secara mandiri.
- Hipoglikemia (kondisi gula darah terlalu rendah
Asupan makanan yang kurang merupakan salah satu faktor risikonya. Studi EPIDIAR menyebutkan risiko hipoglikemia berat meningkat sampai dengan 4,7 kali lipat pada penyandang diabetes tipe 1 dan 7,5 kali lipat pada penyandang diabetes tipe 2.
- Ketoasidosis diabetik
Kendali diabetes yang kurang baik yang terkadang disertai pengurangan dosis obat dan insulin serta asupan makanan yang kurang kendali akan meningkatkan risiko komplikasi ini.
- Dehidrasi dan thrombosis.
Adanya pembatasan cairan dapat menyebabkan dehidrasi apalagi jika disertai dengan iklim/suhu udarang yang panas dan kelembaban yang tinggi
Oleh karena itu, pemantauan gula darah puasa menjadi sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
Pemantauan gula darah puasa selama bulan Ramadan dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengukur gula darah. Pemeriksaan gula darah sendiri sangat diutamakan untuk penyandang diabetes dengan risiko tinggi yang tetap memilih untuk berpuasa. Perlu ditekankan bahwa pemeriksaan gula darah sendiri tidak akan membatalkan puasa.
Waktu yang direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan gula darah adalah sebelum sahur, dipagi hari, tepat siang hari, tengah hari, sebelum berbuka puasa, dua jam sesudah berbuka puasa dan kapanpun bila mengalami gejala hipoglikemia atau hiperglikemia.
Penyandang diabetes dapat memilih yang paling mampu laksana untuk melakukan pemeriksaan gula darah mandiri diantara 7 waktu yang direkomendasikan.
Anjuran waktu pemeriksaan kadar gula darah harian disesuaikan dengan tujuan pemantauan yang akan dinilai pada seorang penyandang diabetes dan dengan memperhatikan profil rejimen terapi yang digunakan serta kemampulaksanaan pemantauan gula darah mandiri itu sendiri
Penyandang diabetes mellitus juga perlu mengikuti anjuran dokter mereka untuk melakukan penyesuaian dosis obat diabetes jika diperlukan. Pemantauan gula darah puasa dapat membantu penyandang diabetes mellitus untuk mengetahui kadar gula darah mereka dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengendalikannya.
Selain itu, pemantauan gula darah puasa juga dapat membantu penyandang diabetes mellitus untuk menghindari hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah yang terlalu rendah.
Hipoglikemia dapat terjadi pada penyandang diabetes mellitus yang tidak makan atau minum selama kurang lebih 12 jam sehingga dapat menyebabkan gejala seperti pusing, berkeringat, dan gemetar.
Dengan pemantauan glukosa darah puasa, penyandang diabetes mellitus dapat mengetahui kadar gula darah mereka dan mengambil tindakan yang tepat jika kadar gula darah mereka terlalu rendah.
Selain itu, pemantauan gula darah puasa juga dapat membantu penyandang diabetes mellitus untuk mengetahui dampak dari jenis makanan yang mereka konsumsi selama berbuka puasa.
Penyandang diabetes mellitus perlu memperhatikan jenis makanan yang mereka konsumsi selama berbuka puasa agar tidak terjadi peningkatan kadar gula darah yang berlebihan.
Dengan pemantauan glukosa darah puasa, penyandang diabetes mellitus dapat mengetahui bagaimana makanan yang mereka konsumsi mempengaruhi kadar gula darah mereka dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengontrolnya.
RSUD Dr Saiful Anwar Malang (RSSA) memberikan pelayanan menyeluruh, komprehensif dan terpadu untuk penyandang diabetes mellitus. Saat ini RSSA menjadi bagian dari pusat rujukan nasional dan pengampuan untuk diabetes.
Konsultasi dapat dilakukan pada hari selasa, rabu dan kamis. Selain didukung oleh 5 orang dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik dan diabetes. Selain itu juga didukung oleh para ahli terkait dengan komplikasi yang ditemukan pada diabetes.
Selain pelayanan diabetes dewasa, RSSA juga melayani penyandang diabetes mellitus tipe 1 yang seringkali didapatkan pada anak dan remaja. Pelayanan ini didukung oleh dua orang dokter spesialis anak konsultan endokrin.
*) dr Rulli Rosandi, SpPD-KEMD adalah anggota KSM Ilmu Penyakit Dalam RSSA Malang.
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
***) Ketentuan pengiriman naskah opini:
Naskah dikirim ke alamat email redaksi@ketik.co.id. Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
Panjang naskah maksimal 800 kata
Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
Hak muat redaksi