Lebaran atau idul fitri menjadi momen berkumpul keluarga yang sangat lekat dengan hidangan. Jangan terlena dan lupa diri. Menjaga pola makan adalah hal penting.
Lebaran harusnya dinikmati dengan nyaman, aman dan menyehatkan. Jangan malah semakin LEBARan. Hehe...
Ketik Lovers, edisi RSSA Edukasi akan diampu oleh dr Bogi Pratomo Wibowo, SpPD, K-GEH, FINASIM. Dokter Bogi adalah Dokter Spesialis Penyakit Dalam Gastroenterologi dan Hepatologi (SpPD-KGEH) RSUD Dr Saiful Anwar Malang.
Agar tidak semakin meLEBAR, Yuk simak penjelasan lengkap dr Bogi berikut ini.
........
Tanpa terasa Ramadan telah bergegas meninggalkan kita. Rasa sedih berada di penghujung bulan penuh barokah ini bercampur kegembiraan karena telah berhasil menuntaskan proses pembersihan fisik dan mental spiritual untuk menjadi sosok yg fitri.
Semoga tahun tahun yang akan datang kita masih diberi kesempatan bisa bercengkrama dengan bulan yang suci ini.
Lebaran identik dengan makan enak. Opor ayam, rendang, gulai dan berbagai menu lain saat lebaran adalah tradisi yang populer, dan sulit dilewatkan begitu saja, namun penting bagi kita untuk mengonsumsinya dengan bijak.
Makan berlebihan, terutama makanan berlemak dan tinggi kalori, dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, kenaikan berat badan, peningkatan lemak darah dan meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti diabetes, hipertensi, perlemakan hati,gangguan pada jantung serta ginjal.
Berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi:
- Kenaikan berat badan: Kalori ekstra dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
- Gangguan keseimbangan gula darah: Makanan dan minuman manis dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam dan kemudian penurunan drastis, yang dapat menyebabkan rasa lelah dan lapar lebih cepat.
- Karies gigi: Konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko karies gigi, terutama jika kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik.
- Gangguan pencernaan: Konsumsi makanan manis dan lemak berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung, sembelit, diare, dan nyeri perut. Makanan manis meningkatkan produksi gas dalam perut, sementara makanan tinggi lemak memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga dapat memperlambat sistem pencernaan.
Selain itu konsumsi tinggi kalori dikaitkan dengan terjadinya perlemakan hati yang bisa menjadi Non Alkoholik Steatohepatitis atau keradangan hati akibat penumpukan lemak di hati. Kondisi ini dalam jangka panjang bisa menimbulkan sirosis atau pengerutan hati.
- Penyakit jantung dan stroke : Makanan tinggi lemak, terutama lemak jenuh dan trans, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kolesterol jahat yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah jantung dan otak, berakibat serangan jantung, atau serangan stroke.
- Hipertensi: Makanan manis dan tinggi lemak juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Kelebihan berat badan dan obesitas merupakan faktor risiko utama untuk hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang dapat memberi tekanan lebih pada jantung dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
- Diabetes: Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Selain itu, makanan tinggi lemak dapat menyebabkan resistensi insulin, kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif, yang juga meningkatkan risiko diabetes.
- Gangguan ginjal: Makanan tinggi garam dan lemak dapat meningkatkan tekanan darah, yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal. Selain itu, diabetes juga merupakan faktor risiko utama untuk penyakit ginjal kronis. Makanan manis dan lemak berlebihan selama berlebaran dapat meningkatkan risiko terkena gangguan ginjal.
Bagaimana kiat mengatur pola makan saat berlebaran supaya kita terhindar dari berbagai penyakit?
Berikut adalah beberapa tips untuk menikmati makan enak di hari Raya dengan tidak mengorbankan kesehatan:
> Jaga keseimbangan nutrisi: Pastikan untuk mengonsumsi berbagai macam nutrisi yang seimbang, termasuk protein, karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral
> Porsi yang wajar: Nikmati opor ayam, gulai, dan makanan lain dalam porsi yang wajar. Jangan mengonsumsinya berlebihan. Cobalah untuk makan dalam porsi kecil dan perlahan-lahan, serta nikmati rasa makanan tersebut.
> Kurangi lemak: Saat memasak opor ayam dan gulai, gunakan santan yang lebih rendah lemak atau ganti sebagian dengan susu rendah lemak. Anda juga bisa mengurangi jumlah minyak yang digunakan saat memasak. Kurangi konsumsi makanan yang digoreng dan mengandung lemak jenuh, seperti gorengan dan dan kudapan lain yg mengandung lemak trans. Pilih metode memasak yang lebih sehat, seperti mengukus, memanggang, atau memasak dengan sedikit minyak.
> Pilih daging tanpa lemak: Saat memilih daging untuk opor ayam atau gulai, pilih bagian daging yang lebih rendah lemak, seperti dada ayam atau daging sapi tanpa lemak.
> Tambahkan sayuran: Tambahkan sayuran ke dalam opor ayam dan gulai untuk meningkatkan kandungan serat dan nutrisi. Sayuran seperti kentang, wortel, atau labu bisa menjadi pilihan yang baik.
> Jangan lupa protein nabati: Jika Anda ingin mengurangi konsumsi daging, coba tambahkan protein nabati seperti tahu atau tempe ke dalam gulai Anda.
> Batasi karbohidrat berlebih : Nasi putih dan kue kue lebaran mengandung karbohidrat yang cepat meningkatkan kadar gula darah. Anda bisa mengurangi porsi nasi atau mengganti sebagian dengan beras merah atau beras hitam untuk menambahkan serat dan nutrisi. Konsumsi kue secukupnya saja.
> Perhatikan gula dan garam: Batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula dan garam berlebih, seperti minuman manis, kue, dan makanan olahan. Gantilah dengan pemanis alami seperti madu, dan gunakan garam secukupnya.
> Jangan lupa minum air: Pastikan untuk minum air putih yang cukup untuk menjaga hidrasi tubuh. Kurangi konsumsi minuman berkafein dan beralkohol.
> Berolahraga: Jangan lupa untuk berolahraga secara teratur selama berlebaran, agar metabolisme tubuh tetap baik dan membantu pencernaan.
> Makan bersama keluarga: Makan bersama keluarga bisa membantu mengontrol porsi dan membuat Anda lebih sadar akan apa yang Anda makan. Selain itu, makan bersama keluarga juga dapat meningkatkan rasa bahagia dan keakraban.
Untuk menjaga kesehatan selama lebaran, penting untuk mengonsumsi makanan dengan cara yang seimbang dan sehat. Pastikan untuk mengkonsumsi lebih banyak buah, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh, serta menjaga asupan gula, lemak, dan garam dalam batas yang aman. Jangan lupa untuk berolahraga secara teratur dan menjaga hidrasi yang baik.
Dengan memilih alternatif makanan yang lebih sehat daripada makanan dan minuman manis serta berlemak, Anda dapat menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat konsumsi gula dan lemak berlebihan.
Bila Anda memiliki masalah gangguan pencernaan, kegemukan,peningkatan lemak darah, peningkatan gula darah, serta tekanan darah yang tinggi pasca liburan hari raya, RSUD Dr Saiful Anwar Malang (RSSA) menyediakan pelayanan menyeluruh, komprehensif dan terpadu di Poliklinik Ilmu Penyakit Dalam, Poliklinik Endokrin penyakit Metabolik dan Diabetes, Poliklinik Ginjal Hipertensi dan Poliklinik Gastroenterohepatologi.
Konsultasi dapat dilakukan pada hari Selasa, Rabu dan Kamis di Poli Endokrin metabolik & Diabetes, Senin-Kamis di Poli Ginjal Hipertensi, Selasa-Kamis di Poli GastroenteroHepatologi atau di Poli Penyakit Dalam Umum senin sampai dengan jumat mulai jam 7.30 pagi hingga selesai.
Anda akan dilayani oleh dokter dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik dan Diabetes, Gastroenterohepatologi, dan Ginjal Hipertensi yang berpengalaman di bidangnya.
Selain itu tentu juga didukung oleh para ahli penunjang seperti dibidang Gizi Klinis, Rehabilitasi Medik, Radiologi, Patologi Klinis dan lain-lain terkait masalah yang ditemukan pada saat evaluasi menyeluruh pada keluhan Anda.
Menu yang sehat saat Lebaran bisa mencakup berbagai pilihan makanan yang bergizi dan seimbang. Berikut adalah beberapa ide untuk menu Lebaran yang sehat:
Hidangan pembuka:
Salad buah segar
Asinan sayur
Sup sayuran
Hidangan utama:
Opor ayam dengan santan rendah lemak
Sate tempe atau tahu dengan saus kacang
Rendang daging sapi yang dimasak dengan lebih sedikit santan
Ikan bakar atau ikan pepes dengan bumbu rempah
Nasi merah atau nasi hijau sebagai alternatif nasi putih
Hidangan sampingan:
Sayur lodeh dengan santan rendah lemak
Gado-gado dengan saus kacang tanpa santan
Tumis sayuran dengan sedikit minyak
Urap sayur
Hidangan penutup:
Kue lapis legit yang dibuat dengan bahan sehat seperti tepung gandum utuh, gula kelapa, dan telur organik
Kolak pisang atau kolak singkong dengan gula merah dan santan rendah lemak
Puding buah dengan agar-agar alami
Minuman:
Air putih
Infused water dengan buah-buahan segar
Es kelapa muda
Teh herbal atau teh hijau tanpa gula
Dalam menyusun menu Lebaran yang sehat, pastikan untuk memperhatikan keseimbangan nutrisi, porsi yang sesuai, dan menghindari makanan yang terlalu berminyak, manis, atau asin. Selamat menikmati Lebaran dengan menu yang sehat dan lezat!
*) dr Bogi Pratomo Wibowo, SpPD, K-GEH, FINASIM adalah Dokter Spesialis Penyakit Dalam Gastroenterologi dan Hepatologi (SpPD-KGEH) RSUD Dr Saiful Anwar Malang.
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
***) Ketentuan pengiriman naskah opini:
Naskah dikirim ke alamat email redaksi@ketik.co.id. Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
Panjang naskah maksimal 800 kata
Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
Hak muat redaksi