Sambung Konektivitas Warga, Khofifah Resmikan Jembatan Mujur II di Lumajang

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Muhammad Faizin

20 September 2023 14:29 20 Sep 2023 14:29

Thumbnail Sambung Konektivitas Warga, Khofifah Resmikan Jembatan Mujur II di Lumajang Watermark Ketik
Gubernur Khofifah saat melihat jembatan Mujur II yang baru saja diresmikan.(Foto: Humas Pemprov Jatim)

KETIK, LUMAJANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan secara langsung Jembatan Mujur II yang berlokasi Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Rabu (20/9). 

Sebelumnya, jembatan yang menghubungkan Desa Kloposawit dan Desa Tumpeng ini sempat rusak akibat terjangan banjir lahar dingin yang menerjang Kabupaten Lumajang beberapa waktu lalu.

Jembatan ini berhasil dibangun kembali dengan menghabiskan total anggaran sebesar Rp 11 milyar. Dibangun dengan menggunakan metode konstruksi bailey atau rangka baja, jembatan ini memiliki panjang 39 meter dan lebar 5,1 meter. Umur jembatan ini sendiri diperkirakan mampu mencapai 50 tahun.

"Alhamdulillah penyelesaian jembatan ini bisa rampung dalam waktu dua bulan. Semoga koneksitas ekonomi, pendidikan dan sosial kembali putih," terangnya. 

Jembatan ini sendiri diklaim mampu menahan beban hingga 40 ton. Walaupun memiliki usia yang cukup lama, jembatan ini tetap membutuhkan perawatan berkala untuk memaksimalkan masa pakainya. Oleh sebab itu Gubernur Khofifah menghimbau masyarakat untuk membantu pemerintah rutin memelihara kondisi jembatan. Agar potensi 50 tahun usia jembatan dapat benar-benar tercapai. 

"Harapannya ini bisa kita jaga sebagai lalu lintas masyarakat, termasuk di dalamnya adalah mobilitas ekonomi , pendidikan dan sosial berfungsi maksimal," tambahnya.

Foto Khofifah bersama sejumlah OPD saat mencoba melewati Jembatan Mujur II. (Foto: Humas Pemprov Jatim)Khofifah bersama sejumlah OPD saat mencoba melewati Jembatan Mujur II. (Foto: Humas Pemprov Jatim)

Sementara itu Bupati Lumajang Thoriqul Haq berpesan nantinya jembatan ini hanya digunakan untuk masyarakat dan kendaraan kecil. Dirinya melarang truk pasir untuk melewati jembatan ini dikarenakan bobotnya yang cukup berat dan berpotensi merusak jembatan.

"Truk pasir tidak boleh melintas. Nanti akan dibuatkan rambu dan peringatan oleh Dinas Perhubungan dan Dinas PU. Mohon kerjasama warga," tegasnya.

Keberadaan jembatan ini memegang peranan penting dalam konektivitas untuk menunjang kegiatan masyarakat. Sebelumnya saat terputus warga terpaksa menerjang aliran sungai di bawah untuk melakukan kegiatan ke wilayah lain.(*)

Tombol Google News

Tags:

Jembatan Mujur II Banjir lahar dingin bencana alam Gubernur Khofifah Jawa timur Konektivitas