Semarak, Bukber dan Tarawih di Masjid Cheng Ho Surabaya

Jurnalis: Kuncoro S.
Editor: Rudi

23 Maret 2023 13:50 23 Mar 2023 13:50

Thumbnail Semarak, Bukber dan Tarawih di Masjid Cheng Ho Surabaya Watermark Ketik
Suasana berbuka puasa di halaman Masjid Cheng Ho, Kamis sore (23/3/2023) (Foto: Hariyono Ong for Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Buka bersama (bukber) hari pertama dan Tarawih di masjid Muhammad Cheng Ho, Jl. Gading Surabaya tetap semarak seperti tahun lalu. Warga di sekitar kompleks masjid menjelang azan Maghrib, tanda berbuka puasa dikumandangkan, di lokasi masjid ini sudah dipenuhi warga yang ingin mengambil takjil dan sholat Maghrib berjamaah. 

Mereka yang datang ke Masjid Cheng Ho sebagian warga kampung sekitar Jalan Gading. Sementara yang lain adalah pengurus PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) Surabaya.

Pada hari pertama sholat Isyak dan Tarawih, Rabu (23/3/2023) yang bertindak sebagai imam adalah Ustadz Ahmad Hariyono Ong. Tarawih malam ini diikuti 600-700 jemaah. Bagi mereka yang tidak mendapat tempat di ruang utama masjid, mengambil tempat di halaman. Di luar masjid telah dipasang kanopi. untuk menghidari hujan. Depan masjid ada halaman yang luas dan bisa menampung sekitar 400 jemaah. Foto Suasana persiapan salat Tarawih di halaman masjid Cheng Ho jl Gading 2 Surabaya. (Foto: Hariyono Ong for Ketik.co.id)Suasana persiapan salat Tarawih di halaman masjid Cheng Ho jl Gading 2 Surabaya. (Foto: Hariyono Ong for Ketik.co.id)

Ustad Hariyono yang ditemui Ketik.co.id menjelaskan, tata cara tarawih di masjid ini ada yang mengikuti salat 20 rakaat plus 3 salat witir. Ada jemaah yang salat 8 rakaat plus 3 witir. Sejak dulu di masjid ini tidak ada paksaan mengenai hitungan rakaat dalam salat Tarawih Ramadan, kata pria setengah baya yang juga takmir masjid

Dia megatakan, selama Ramadan kegiatan di Masjid Cheng Ho cukup padat, seperti tahun lalu. Jadwal kegiatan telah disusun sebagai berikut : ada itikaf, qiyamulail, zikir dan doa, kemudian dilanjutkan sahur bersama di masjid. Sedangkan setiap Minggu diadakan sahur bersama, salat Subuh, dilanjutkan kulaih Subuh. 

Selain kegiatan salat Tarawih, takmir juga mengadakan bakti sosial. Sedangkan jadwal bakti sosial masih disusun. Takjil yang disediakan setiap hari di masjid ini berasal dari takmir dan para dermawan.

Nasi untuk bukber tersedia 500-600 porsi per harinya. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, kata Hariyono.

Masjid Cheng Ho yang merupakan ikon umat muslim Tionghoa. Pembangunan masjid tersebut betepatan dengan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, 15 Oktober 2001. Proses pembangunannya memakan waktu satu tahun. Pembangunan masjid yang mirip salah satu masjid di Tianjin, Negeri Panda ini didominasi warna merah bata, kuning dan biru. Sebuah perpaduan warna yang menjadi ciri khas umat muslim Tioghoa. . 

Masjid Cheng Ho menempati tanah seluas 3.070 meter persegi . Masjid tersebut dibangun atas prakasa para sesepuh, penasihat, pengurus, pembina PITI serta pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur dan tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya. Nama Cheng Ho diambil dari nama Laksamana H. Muhammad Cheng Ho yang taaat dan patuh kepada agama Islam.

Masjid Muhammad Cheng Ho di Jalan Gading No 2 tersebut juga sering dikunjungi wisatawan religi. Setelah ziarah di makam Sunan Ampel biasanya peziarah relegi ini menyempatkan waktu mampir di Masjid Cheng Ho yang pernah mendapat penghargaan dari MURI. (*)

Tombol Google News

Tags:

Bukber Tarawih. Masjid Cheng Ho PITI