KETIK, SURABAYA – Satuan Tugas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) BPBD Jatim terus bekerja untuk menekan target nol kasus PMK di Jawa Timur. Di antaranya adalah melakukan penyemprotan disinfektan di perbatasan provinsi dan memperketat lalu lintas ternak lintas provinsi.
Pihak BPBD siap siaga mengawasi dan mengantisipasi lalu lintas ternak dari Jateng yang masuk ke Jatim, begitupun sebaliknya, termasuk melakukan penyemprotan disinfektan di perbatasan Bali-Jatim.
"Target kami mewujudkan nol kasus di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur. Dan kami secara rutin juga melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan," ujar Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto.
Pihaknya bekerja sama dengan berbagai elemen. Termasuk Dinas Peternakan Jatim untuk memantau perkembangan kasus PMK di Jawa Timur.
"Hewan yang akan masuk dan keluar Jatim akan diperiksa oleh tim dari Dinas Peternakan," ujarnya.
Berdasarkan update situasi kasus Virus PMK Per 14 Maret 2023, tercatat sebanyak 198.500 kasus. Sedangkan untuk yang sembuh tercatat 188.501 ekor. Selain itu, pada kasus potong paksa tercatat 2.697 ekor.
Menurut data dalam grafis, upaya yang dilakukan Satgas PMK Jatim berkolaborasi dengan banyak instansi membuahkan hasil dengan turunnya angka kematian ternak, yang awalnya 147 kasus, kini menjadi 136 kasus.
Banyak upaya yang sudah dilakukan oleh BPBD Jatim dalam menangani kasus ini, antara lain vaksinasi hewan ternak di wilayah perbatasan, sosialisasi kepada pengelola pasar, pedagang dan peternak.(*)