Tingkatkan Konektivitas Logistik Antar Wilayah, TIKI Ajak Anak Muda Ikut Berperan

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

7 Januari 2024 08:25 7 Jan 2024 08:25

Thumbnail Tingkatkan Konektivitas Logistik Antar Wilayah, TIKI Ajak Anak Muda Ikut Berperan Watermark Ketik
PT. Citra Van Titipan Kilat, Yulina Hastuti.(Foto: Dok. TIKI

KETIK, JAKARTA – Peningkatan ekonomi digital di Indonesia semakin pesat didukung dengan potensi kawasan ASEAN yang diperkirakan mencapai US$ 330 miliar pada tahun 2025. Kemudian diprediksi meroket hingga US$ 1 triliun pada tahun 2030, sepertiganya berasal dari Indonesia.

Tentu saja potensi yang besar tersebut tidak akan berkembang maksimal jika tidak didukung oleh sektor lain, salah satunya sektor logistik. Aktivitas logistik yang efisien, terukur, dan transparan merupakan bagian penting untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi digital.

Berangkat dari hal tersebut perusahaan layanan instan kurir TIKI yang berada di bawah PT. Citra Van Titipan Kilat terus melakukan inovasi dalam membantu memaksimalkan sektor ekonomi kreatif.

Direktur Utama PT. Citra Van Titipan Kilat, Yulina Hastuti mengatakan sektor kurir & logistik memiliki peran sebagai pendukung/penopang aktivitas perekonomian. Di era berkembangnya digitalisasi dan e-commerce, perannya bahkan semakin krusial bagi sektor usaha dalam memberikan pengalaman terbaik dalam berbelanja online.

Oleh karena itu, sektor kurir & logistik terus berbenah, meningkatkan standar layanan hingga bertransformasi memanfaatkan teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha dan konsumen saat ini dan di masa depan.

‘Bagi PDB Indonesia, sektor kurir & logistik juga memberikan kontribusi yang signifikan. Data BPS menunjukkan sektor transportasi dan pergudangan pada 2022 tumbuh paling tinggi dari sisi produksi, hingga menembus 19,87 persen,” kata Yulina, Sabtu (6/1/2024).

“Triwulan I 2023 ini, sektor ini juga menjadi sektor dengan pertumbuhan paling signifikan sebesar 15,93%,” sambungnya.

Foto Kegiatan pelayanan pengiriman di kantor TIKI. (Foto: Dok. TIKI)Kegiatan pelayanan pengiriman di kantor TIKI. (Foto: Dok. TIKI)

Lebih lanjut, di balik potensinya yang besar ada beberapa tantangan yang harus dihadapi sektor logistik adalah pemerataan layanan hal ini wilayah Inonesia yang berupa kepulauan, sehingga koneksi antar wilayah masih belum maksimal, terutama untuk daerah terdepan, tertinggal dan terluar.

Hal ini diperparah dengan biaya logistik yang masih terbilang tinggi di wilayah Indonesia yang disebabkan oleh infrastruktur yang belum merata di Indonesia karena lokasi geografis yang menantang.

Diperlukan peran serta banyak pihak terutama partisipasi putra-putri daerah untuk mengembangkan jaringan dan sistem distribusi logistik di daerahnya agar tercipta konektivitas yang lebih baik lagi antara pusat dan daerah.

Partisipasi putra-putri daerah ini bisa dalam 2 bentuk yakni menjadi profesional di industri kurir & logistik dengan membangun wilayahnya melalui pengetahuan dan keahliannya sebagai profesional atau menjadi logistic entrepreneur di TIKI.

“Kami mengajak anak muda membangun jaringan usaha kami melalui kemitraan. Artinya putra-putri daerah dapat membangun usaha logistik sendiri di daerahnya, tanpa harus memulainya dari NOL,” tambahnya.

Melalui kampanye #LogisTIKIndonesiaButuhAnakMuda tahun ini, TIKI mengundang generasi muda Indonesia untuk menjadi bagian dari masa depan logistik negeri ini.

Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan kewirausahaan di Indonesia dalam rangka mengakomodasi bonus demografi di Indonesia melalui penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih banyak dari pertumbuhan kewirausahaan.

"Merujuk pada data BPS per Februari – Agustus 2023, jumlah wirausaha pemula bertumbuh 31,8%.Harapannya dengan konsep bisnis kurir kemitraan yang TIKI tawarkan dapat memperluas pilihan bidang usaha yang dapat dikembangkan untuk berwirausaha,” lanjutnya.

TIKI telah menjalankan konsep waralaba sejak awal berdiri. Dan hingga saat ini perusahaan terus memegang nilai bahwa bisnis waralaba yang sehat adalah bisnis dimana perusahaan dan mitra waralabanya bertumbuh bersama, berbagi nilai perusahaan yang sama dan memiliki nilai ownership yang sama besarnya.

Dari sisi sistem waralaba dan komisi, TIKI memberikan fleksibilitas bisnis dengan pembagian keuntungan yang transparan dan sangat menarik.

Terdapat dua (2) jenis waralaba yang ditawarkan yaitu TIKI Gerai dan TIKI Booth dengan besaran komisi harian sebesar 21 persen dari total omset per hari dan tambahan bonus dari pencapaian omset selama satu bulan dengan perhitungan persentase hingga mencapai 6 persen, dengan total pendapatan mencapai 27 Persen.

Untuk jumlah modal yang perlu dipersiapkan pun tergolong ringan, dengan kisaran 10 juta – 17,5 juta untuk biaya Franchise-nya.

"Hingga saat ini, TIKI telah memiliki lebih dari 3.700 mitra bisnis yang bergabung dan tumbuh bersama. TIKI pun terus membuka peluang kemitraan bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis kurir baik itu anak muda hingga pensiunan,”pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

TIKI PT. Citra Van Titipan Kilat LogisTIKIndonesiaButuhAnakMuda Perekonomian Digital