KETIK, BANGKALAN – Kanker leher rahim atau kanker serviks harus mendapat perhatian lebih karena sangat berbahaya bagi kaum perempuan.
Sebagai bentuk pencegahan, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hikmah Sawi menggelar program pengabdian masyarakat.
Yakni terkait peningkatan pemahaman tentang deteksi dini keganasan kanker leher rahim pada masyarakat. Di acara yang berlangsung Sabtu (27/7/2034) itu juga dilakukan pengukuran akurasi tindakan pap smear.
Dalam program ini RSIA Hikmah Sawi berkolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Jawa Timur, Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Anatomi FK Unair dan Dokter Soetomo Surabaya tenaga kesehatan.
Direktur RSIA Hikmah Sawi dr. Raudatul Hikmah, MM, Sp.OG-KFER mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat khusunya ibu-ibu tentang bahayanya penyakit kanker leher rahim.
"Sebenarnya kalau untuk tenaga kesehatan (nakes) sejak tanggal 25 kita sudah melatih secara online. Dari dokter yang tergabung di PDNU sekitar 13 orang, kemudian nakes dari RSIA Hikmah Sawi sekitar 30 orang," ujarnya di dampingi suami tercintanya. Kolonel CPM Moh. Sawi.
Perempuan alumni Unair ini membeberkan bahwa nakes di RSIA Hikmah Sawi sudah terlatih sejak setahun lalu.
"Tapi kita latih lagi agar lebih mendalam. Karena kanker leher rahim itu prevalensinya banyak, insidennya juga banyak. Padahal itu penyakit yang mestinya tidak boleh terjadi dan bisa dicegah," kata dr. Hikmah.
Dirinya mejelaskan bahwa pencegahannya gampang. Yakni dengan melakukan deteksi dini.
"Kalau deteksi dini dilakukan, misalkan terkena kanker leher rahim stadium dini itu bisa sembuh 100 persen. Tapi sayangnya datang saat stadium lanjut, itu terlambat," jelasnya.
"Makanya kita menggalakkan pertama bagaimana pencegahannya dengan vaksin HPV, di RSIA Hikmah Sawi tersedia. Kemudian kita melakukan deteksi dini setiap tahun, kita melakukan pap smear agar seandainya ada calon, namanya lesi prakanker bisa segera ditangani," tambah dr. Hikmah.
Dokter Kandungan Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi tersebut juga menjelaskan bahwa pap smear bisa mendeteksi terjadinya kanker leher rahim sejak dini. Artinya pap smear bisa mendeteksi sejak lesi prakanker.
Sebanyak 150 peserta mengikuti kegiatan peningkatan pemahaman tentang deteksi dini ganasnya kanker rahim (27/07/2024) (Foto: Ismail Hs/Ketik.co.id)
Kanker leher rahim itu, lanjut dr. Hikmah, bukan satu atau dua tahun bisa langsung jadi, tapi 5 sampai 10 tahun baru bisa jadi.
"Makanya kalau sudah terdeteksi harus segera ditangani. Jangan datang saat sudah stadium lanjut. Kalau sudah kanker leher rahim, RSIA Hikmah Sawi tidak bisa menangani, harus di rujuk ke rumah sakit yang ada dokter onkologinya. Tapi kalau masih lesi prakanker kami bisa menangani," papar Koordinator Humas dan Publikasi PDNU tersebut.
Di tempat yang sama, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Anatomi (PDS PA) Surabaya dr. Faruk Husen Spesialis Patologi Anatomi Konsultan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mengkaitkan kesadaran masyarakat terutama kaum perempuan tentang bahayanya kanker leher rahim.
Tujuan utama dari penyuluhan dan pelatihan itu untuk menekan angka kejadian kanker leher rahim khususnya di Bangkalan. Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan pemeriksaan Pap Smaer ini menjadi upaya penjegahan agar tidak terjadi kanker leher rahim.
"Selain ada penyuluhan langsung, juga ada pelatihan untuk nakes, khususnya tenaga kesehatan yang dari Bangkalan dan RSIA Hikmah Sawi. Kenapa diberikan pelatihan, karena saat ini ada perubahan-perubahan yang lebih maju lagi," tandasnya.
Sementara itu, Ketua PDNU Jawa Timur dr. Hamid Nawawi Sp.A mengatakan, kegiatan yang digelar di RSIA Hikmah Sawi merupakan bakti masyarakat sebagai bentuk dari kolaborasi antara RSIA Hikmah Sawi, PDNU Jatim, PDS-PA FK Unair dan Dokter Soetomo Surabaya.
"Ini merupakan kerjasama yang kedua, targetnya adalah pertama pap smear dan penyuluhan tentang penyakit kanker leher rahim. Kejadian kanker leher rahim ini sangat tinggi di Indonesia dan kefatalannya sangat tinggi juga, jadi ini sangat bahaya," ujarnya.
Kanker ini bisa di deteksi secara dini melalui kegiatan pap smear. Kegiatan pap smear ini sudah dikenal luas oleh masyarakat. Hanya saja kesadaran untuk melakukan pap smear masih rendah. Sehingga kejadiannya masih ada.
"Kanker leher rahim ini bisa dicegah dengan vaksin HPV. Bisa dilakukan sejak umur 9 tahun hingga dewasa, targetnya untuk menurunkan angka penyakit kanker leher rahim," katanya.
Sementara itu, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unair Asal Palestina Ahmad Iriansyah Ajwa mengaku sangat senang bisa menghadiri kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang dilaksanakan di RSIA Hikmah Sawi.
"Alhamdulillah saya sangat senang. Penyambutan di RSIA Hikmah Sawi sangat baik dan ramah. Terimakasih RSIA Hikmah Sawi atas sambutan baiknya," ucapnya.
Ahmad juga sangat mengapresiasi RSIA Hikmah Sawi atas partisipasi dan kepeduliannya pada Negara Palestina dengan menyalurkan bantuan hingga milyaran rupiah. (*)