Tokoh Senior PDIP Kabupaten Blitar Gabung Partai Gerindra

Jurnalis: Favan Abu Ridho
Editor: Marno

15 Juli 2023 03:40 15 Jul 2023 03:40

Thumbnail Tokoh Senior PDIP Kabupaten Blitar Gabung Partai Gerindra Watermark Ketik
Ali Mashar, Mantan Bendahara DPC PDIP Kabupaten Blitar periode 1999-2004. Sabtu (15/7/2023). (Foto: Favan/Ketik.co.id)

KETIK, BLITAR – Mantan Bendahara DPC PDIP Kabupaten Blitar periode 1999-2004 Ali Mashar bergabung ke DPC Partai Gerindra  setempat dan dipercaya menjadi Wakil Ketua I Bappilu partai besutan Prabowo Subianto itu.

Sepak terjang Ali Mashar dalam dunia politik di Bumi Proklamator tidak diragukan lagi. Mantan aktivis 98 itu memiliki pemahaman Marhaenisme yang sangat kental dan melekat pada diri.

Ali Mashar mengungkapkan, kegiatan yang yang dilakukan oleh Bappilu tidak terlepas dari instruksi ketua DPC Gerindra. Sejak awal sudah dilakukan konsolidasi, karena Bappilu adalah lembaga tersendiri (non struktural) yang bertugas untuk mengkonsolidasikan dan memenangkan dalam pertarungan dalam pemilu serentak tahun depan.

"Persiapan DPC Partai Gerindra Kabupaten Blitar dengan berkoordinasi dengan semua pihak dan tokoh-tokoh lama serta menitikberatkan pada konsolidasi pada pengurus partai baik internal maupun eksternal," paparnya, Kamis (13/7/2023).

Ia menjelaskan, dirinya dalam memperjuangkan dan membesarkan Gerindra di sini tidak muluk-muluk. Target menang menurutnya, bertitik tolak pada konsolidasi partai, dan ini tidak boleh lemah dalam semua tingkatan.

Bappilu ini, lanjut Ali, menunggu kepulangan Ketua DPC Firdians Reza Alvisa dari ibadah haji. Setelah itu membahas jadwal dan menggenjot konsolidasi. "Fokus kita konsolidasi internal dan harus solid kepada tokoh-tokoh lama, pendiri Gerindra. Kita sapa semua elemen masyarakat yang punya kesamaan visi dan misi Gerindra, dan itu titik berat kami," tuturnya.

Ali menambahkan, konsolidasi perlu dilakukan untuk menghindari politik uang (money politics). Karena jika tidak ada pola konsolidasi maka itu sangat berpengaruh pada kualitas dewan kelak. "Bappilu punya kewajiban moral untuk melahirkan dewan yang berkualitas di era yang akan datang. Ini fokus kami Bung," ujarnya.

Dikatakan, tugas Bappilu di partai maha berat, karena harus siap membantu memberikan pola-pola pemenangan. Dirinya akan berjuang kepada semua pihak terutama untuk ketua DPC, ketua Bappilu dan semua elemen yang ada di dalam partai. "Saya berharap semua bisa berkesinambungan, saling gotong royong bagaimana bisa membesarkan partai ini di Kabupaten Blitar," katanya.

Menurut Ali Mashar persoalan sekarang ini kan soal krisis kepercayaan kepada negara. Prabowo sebagai calon presiden yang diusung Gerindra ini mungkin punya konsep perjuangan semesta. "Ini sesuai dengan pidato beliau di mana - mana, belum ada capres yang menyuarakan seperti ini. Saya cocok dengan Pak Prabowo," tandasnya.

Saat ini Gerindra memiliki 6 kursi dari total 45 kursi DPRD Kabupaten Blitar. Secara historis dari pemilu ke pemilu suara Gerindra naik terus.

Ali Mashar mengatakan meski memiliki jumlah kursi cukup lumayan, namun tetap dibutuhkan konsolidasi yang intensif, berjenjang dan terukur. Parameter terukur dalam konteks membangun sebuah gerakan untuk memenangkan Prabowo jadi presiden dan mendongkrak perolehan suara Gerindra di Kabupaten Blitar.

Tanpa konsolidasi, kata Ali, itu nonsense, dan untuk menepis bahwa setiap pemilu itu duit dan duit, ini harus disudahi. "Bagaimana pola konsolidasi dalam konteks pragmatisme ini kita ubah dengan politik pemberdayaan pada elemen kader dan masyarakat," ulas pria asal Srengat itu.

Menurutnya, pola kaderisasi di Gerindra cukup berhasil, dan berharap ketua DPC harus menjadi lain daripada yang lain. Ini bagian dari proses demokratisasi dan harus mampu bersaing dengan kekuatan yang lain.

"Ke depan mendapat 10 kursi sudah baik, kita tidak muluk-muluk. Kita boleh bermimpi tanpa diikuti dengan gerakan itu nonsense," harap Ali.

Ia menegaskan, Gerindra adalah partai nasionalis seperti yang pernah diutarakan Pak Prabowo, dan diamanatkan dalam AD/ART partai, berdaulat dalam politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkebudayaan. "Prinsip ini saya cocok, ini akan saya laksanakan apapun risikonya," ujarnya.

Tolok ukur nasionalisme itu, lanjut Ali, diukur dari hukum partai yang telah dituangkan dalam AD/ART. Bukan hanya slogan-slogan miring, tapi konsep Indonesia Raya harus diimplementasikan. "Kita harus sadar dalam berbangsa dan bernegara khususnya bagi anak-anak muda untuk terus ditumbuhkembangkan di Bumi Blitar,"ujarnya.

Ali Mashar mengaku, cukup makan asam garam dalam kancah perpolitikan Blitar Raya. Pernah menjadi Ketua Ranting PDIP tahun 1986, pada tahun 1992 terpilih menjadi ke PAC PDIP.

Pada saat ada pergolakan politik, dia bergabung dengan para aktivis pro demokrasi masuk pada wadah pergerakan rakyat reformasi total di Pandegiling, di Surabaya dan melebur bersama aktivis 1998. "Teman-teman saya termasuk dalam Gerindra seperti Basuki, termasuk almarhum Desmond J. Mahesa," ujarnya.

"Pada akhirnya lahir kubu Pro Mega (promeg) tahun 1996 untuk melawan Kubu Soeryadi, dan pada tahun 1998 saya terpilih menjadi Bendahara DPC PDIP Kabupaten Blitar," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Ali Mashar PDIP Gerindra Kabupaten Blitar pemilu2024 Pileg2024