KETIK, SURABAYA – Saat ini Pemkot Surabaya sedang melakukan tahap penyelesaian lahan untuk pembangunan Underpass Ahmad Yani, namun tidak semua warga mendapat ganti rugi karena masih dalam proses persidangan sengketa.
Sebanyak 11 persil yang mengalami sengketa, maka dari itu warga belum mendapatkan titik terang biaya ganti rugi yang dijanjikan Pemkot Surabaya.
Warga dari RT 01 RW 03 Jemur Gayungan Surabaya itu ingin diberikan rumah susun yang dekat dari lokasinya saat ini. Harapannya agar masyarakat bisa menunggu proses penyelesaian sengketa namun program pembangunan Underpass Ahmad Yani tetap berjalan.
Warga di RT 01 RW 03 Jemur Gayungan Surabaya Maridjono. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
"Aku kemarin ke Pak Eri (Wali Kota Surabaya) untuk yang 11 persil itu, selama masih sidang tolong dicarikan tempat, akhirnya 11 persil itu dicarikan tempat," papar salah satu warga Anom.
Menurutnya, jika boleh memilih sebaiknya Rusun tersebut dekat dengan tempat tinggal saat ini karena masih banyak anak-anak yang sekolah di lingkungan tersebut.
"Kalau kita mintanya nggak jauh-jauh di Unmer, Siwalan kalau enggak di Menanggal, tidak jauh-jauh kasian," ucap Anom.
Bagi setengah warga yang tidak mengalami masalah sengketa, mereka sudah memiliki tanah. Sebagian uang ganti rugi bakal digunakan untuk membangun rumah sederhana sebagai tempat tinggalnya yang baru."Dapatnya tidak seberapa, yang penting bisa dapat rumah lagi," ungkap Anom.
Adanya pembangunan Underpass Ahmad Yani atau Fly over ini membuat warga dari RT 01 RW 03 Jemur Gayungan Surabaya ini bakal terpisah, sudah tidak satu lingkungan lagi.
"Sendiri-sendiri, masalahnya yang bersengketa kan tidak bisa cair, karena berbeda pembebasan sama alokasi," jelasnya.
Menurut Anom, mindsetnya mengenai warga gusuran adalah orang yang banyak uang harus diubah karena orang yang mengalami penggusuran adalah orang yang terkena musibah.
"Kita nanti beradaptasi lagi, mulai hidup baru lagi, orang baru lagi. Begini 1 kampung sudah guyub rukun," jelasnya.
Warga lainnya, Maridjono berharap diberi rusun atau dana kemanusiaan untuk penggusuran itu diberikan uang lebih."Dikasih rusun kek, dikasih kemanusiaan penggusuran itu ditambahin, cuma saya usul tolong dibantu, atau dana bedah rumah," ungkapnya. (*)