KETIK, SIDOARJO – Sabtu pagi, 5 Agustus 2023. Matahari mulai meninggi. Bening embun masih bercahaya di ujung hamparan rumput Lapangan Deltras FC Academy, di Desa Siwalanpanji, Sidoarjo. Coach Fakhri Husaini terlihat berdiri. Tamu-tamu yang ditunggu pun tiba. Mereka skuad Waras (Wartawan Asli) FC. Semua disalami oleh Coach Fakhri. Friendly.
Moh. Ali Mahrus tiba lebih dulu. Redaktur Sportainment Jawa Pos ini memang teman lama Coach Fakhri. Bertahun-tahun Ali, sapaannya, bertugas meliput sepak bola di PSSI Jakarta. Dari level klub liga hingga Tim Nasional Indonesia beragam usia.
”Bagaimana ini. Kita makan soto dulu atau main dulu,” ungkap Ali dibalas tawa Coach Fakhri.
Satu per satu rekan-rekan Ali datang. Mereka adalah para jurnalis. Ada reporter TV, pewarta koran, fotografer, maupun wartawan media online. Baik media lokal maupun nasional. Baru saja bertemu, sebagian sudah melempar guyonan.”Maine gampang wis. Foto-fotoan ae terus mangan-mangan,” ucap beberapa wartawan.
Center back tim Wartawan Asli (Waras) FC Fathur Rozi mengawal ketat striker Timnas Indonesia era-1990-an Widodo C. Putro dalam friendly game di Lapangan Siwalan Panji, Sidoarjo, Sabtu (5/8/2023). (Foto: Tim Waras FC)
Sebagian wartawan ternyata baru kali ini bertemu langsung Coach Fakhri. Padahal, sudah lama mereka mengidolakan pemain bola yang pernah menjadi kapten dan pelatih hebat di Timnas Indonesia tersebut. Mereka asyik mengobrol.
Dari balik tembok gedung Deltras FC Academy, kemudian muncullah Widodo C. Putro. Ini lebih heboh lagi. Widodo adalah idola bagi remaja pecandu sepak bola era 1990-an. Jauh sebelum gol salto Cristiano Ronaldo di Liga Champion 2018, gol salto Widodo C. Putro di Piala Asia 1996 telah menggetarkan jagad sepak bola Indonesia. Gol itu terbaik di Piala Asia.
Widodo menyapa ramah penggemarnya. Bersalaman, mengobrol, berdiri di antara para jurnalis yang mengerebutinya. Banyak yang ngempet ingin foto-foto. Tapi, manajer Waras FC, Agus S. mendadak membagikan kostum. Maksudnya, ayo cepat siap-siap main. Soalnya, para pemainnya masih banyak yang pakai celana jins.
Padahal, tim lawan sudah siap. Kostum merah-merah. Mereka adalah Tim Manajemen Deltras FC--Deltras Football Academy. Ada kapten Fakhri Husaini, Widodo C. Putro, jebolan PSSI Primavera Nurul Huda, mantan Kapten Deltras FC yang juga mantan Kapten Persebaya Rendi Irwan, mantan kapten Deltras M. Khusen. Kipernya juga bukan kaleng-kaleng. Mantan kiper Deltras Agung Prasetyo.
”Waduh, pemain top kabeh. Gak bahaya ta iki,” ujar beberapa pemain Waras FC. ”Wani!” ujar Triyoko, jurnalis harian Memorandum yang juga fans berat Persebaya sambil mengikat tali sepatunya. Nike Tiempo hitam. Bahan kulit kanguru. Harganya sekitar Rp 1 juta di Toko Olympic Bang Saleh. Waras FC pun bergegas siap-siap.
Sidiq Prasetyo, kapten tim, mengomando rekan-rekannya masuk lapangan Deltra FC Academy. Langsung main? Tentu tidak. Dalam pertandingan persahabatan ini, acara yang paling menarik adalah foto-foto. Sesi foto-foto saja menghabiskan 10 menitan. Barulah semua masuk lapangan.
Percaya atau tidak? Waras FC mampu mengoyak jala gawang Agung Prasetyo hanya dalam 10 menit pertama lewat sundulan Prayitno. Waras FC bersorak. Siapa yang tidak bangga bisa menaklukkan kiper hebat dengan sebuah gol berkelas.
Masalahnya, itu baru awal game. Selama 20 menit permainan berikutnya, Coach Fakhri, Coach Widodo, dan semua coach mulai unjuk skill. Pertahanan Waras FC morat-marit. Yang bertahan nggak berani maju. Yang maju nggak mundur-mundur.
Coach Fakhri dkk benar-benar menguasai pertandingan. Lelaki yang kini menjabat direktur teknik Deltras FC Academy menampilkan teknik tinggi. Usianya memang tidak muda lagi. Tapi, teknik passing, dribbling, scanning, dan reading the game-nya masih kelihatan semua.”Wid kamu di mana,” ucapnya.
Widodo C. Putro pun menjawab singkat. Bola langsung meluncur ke arahnya dalam sekian detik. Tanpa menoleh pun bola selalu pas dari kaki-ke kaki. Dari Widodo, bola loncat ke Rendy, dari Rendy balik ke Fakhri, di-chip lagi ke Widodo. Satu sentuhan satu sentuhan. Layaknya tikitaka ala Barcelona.
Duo center back Waras FC Fathur Rozi dan Bambang, serta wing back Arief dan Ali Mahrus lari-lari ke kanan dan ke kiri. Kewalahan diserang terus-menerus. Mereka pun mencoba memahami arah bola. Membaca skema serangan.
”Wid kamu di mana,” ujar Coach Fakhri lagi.
Widodo menjawab, ”Kanan.”
Bek gaek andal Waras FC Fathur Rozi pun langsung menghadang idolanya, Widodo C. Putro. Tapi, dia terkecoh. Bola ternyata dipasing tajam ke Rendy di kotak penalti sebelah kiri. Bola lantas di-chip ke Widodo lagi. Lalu, shooting dan goal. Skor babak pertama 1-1.
Pada 30 menit babak kedua, Coach Fahri dan Widodo istirahat. Begitu pula bek gaek Rozi yang harus sadar diri pada usianya. Memang benar umur Widodo sudah 53 tahun. Usia Rozi 51 tahun. Masalahnya, Widodo pengalamannya main sepak bola. Rozi pengalaman liputan saja. Beda kasta di olahraga.
Di babak kedua, Tim Manajemen Deltras FC--Deltras Football Academy berhasil melesakkan tambahan 3 gol lagi. Sebaliknya, Waras FC membalas dengan dua gol striker Fiqih Arvani, jurnalis Kantor Berita Antara. Skor akhir 4-3 untuk Tim Manajemen Deltras FC--Deltras Football Academy.
Pertandingan persahabatan dipungkasi dengan makan-makan satu rombong soto ayam. Kemudian foto-foto sesi kedua sampai selesai. Ada juga waktu untuk wawancara berita. Komplet.
Widodo C. Putro mengatakan senang bisa main bola dengan tim wartawan. ”Momen seperti ini bisa makin mendekatkan hubungan dengan teman-teman media,” ujar pria ramah yang kini mengarsiteki Deltras FC itu.
Fakhri Husaini berharap friendly match ini bisa digelar secara rutin di Lapangan Siwalanpanji. "Bisa kita atur main rutin dua minggu sekali atau sebulan sekali. Kita cari sehat bareng-bareng," tutur legenda sepak bola Indonesia itu.
Manajer Waras FC Agus S menyatakan terima kasihnya atas sambutan istimewa dari Tim Manajemen Deltras FC--Deltras Football Academy. Coach Fakhri dan Coach Widodo adalah narasumber istimewa.
”Pasti banyak info yang bisa menjadi berita menarik dan sangat layak dibaca publik. Terima kasih berkenan main persahabatan dengan kami," ujar Agus S. (*)