KETIK, TUBAN – Buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Tuban gelar aksi demo di halaman kantor PT United Tractors Semen Gresik (UTSG),Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Senin 21 April 2025
Dalam aksi, buruh menyampaikan tuntutan yakni mendesak perusahaan menjamin keberlangsungan kerja para driver JPA, karena objek pekerjaan dinilai masih ada. FSPMI meminta agar hak-hak pekerja tidak dikurangi dibandingkan dengan yang sudah diperoleh sebelumnya.
Selain itu, FSPMI juga menuntut agar PT UTSG memberikan upah kepada pekerja Driver JPA sesuai dengan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK). Mereka juga meminta perusahaan untuk mengambil alih tenaga kerja dari pemenang tender dengan sistem Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) bulanan, bukan sistem borongan.
Ketua FSPMI Tuban, Duraji, mengungkapkan bahwa selama ini PT UTSG menggunakan skema pekerjaan borongan melalui vendor, yang menurutnya melanggar aturan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2013.
“Saya sudah sampaikan dalam forum, bahwa PT UTSG menggunakan skema borongan. Padahal dalam Perda tersebut disebutkan, pekerjaan borongan tidak boleh dilimpahkan kembali ke pihak ketiga,” ujar Duraji.
Ia menegaskan, seharusnya UTSG mempekerjakan langsung para driver JPA, bukan melalui vendor lain.
“Kami akan terus bertahan sampai para pekerja mendapatkan hak mereka sesuai dengan yang diterima dari perusahaan sebelumnya,” tegasnya.
Duraji menyebut bahwa vendor baru telah membuka lowongan kerja secara tertutup kepada para pekerja melalui email. Dalam surat lowongan tersebut, tertera sistem pengupahan berbasis tonase, yaitu Rp700 per ton. Menurutnya, skema ini sangat tidak adil dan tidak manusiawi.
“Ini bentuk pelecehan terhadap hak pekerja. Sistem upah berbasis tonase akan merugikan pekerja, karena tidak mencerminkan nilai kerja yang layak,” katanya.
Massa aksi, mengecam perusahan dengan cara akan melakukan aksi blokade jlan utama agar operasional perusahaan lumpuh untuk sementara waktu.
“Sudah kita pastikan dan sudah kami deklarasikan mulai detik ini kami akan pasang tenda sampai dipenuhi UTSG sesuai dengan tuntutan kami,”sambungnya
Sayangnya, saat dikonfirmasi awak media salah satu perwakilan UTSG belum memberikan penjelasan resmi atas tuntutan buruh tersebut. Salah satu manajemen mengklaim masih akan berkoordinasi dengan pihak internal perusahaan.(*)