Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Samudra Hindia di Selatan Gunungkidul

Jurnalis: Mirza Ashari
Editor: Gumilang

26 Agustus 2024 16:10 26 Agt 2024 16:10

Thumbnail Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Samudra Hindia di Selatan Gunungkidul Watermark Ketik
Pusat gempa berada di laut 95 km barat daya Gunungkidul. (bmkg.go.gid)

KETIK, SURABAYA – Gempa bumi melanda Samudra Hindia di Selatan Gunungkidul Yogyakarta, Senin, 26 Agustus 2024, pukul 19.57 WIB, Gempa tektonik tersebut dengan kekuatan magnitudo awal M5,8.

Berdasarkan analisis terkini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), magnitudo gempa tersebut telah diperbarui menjadi M5,5. Gempa ini berpusat pada koordinat 8,85° LS dan 110,17° BT, yang terletak sekitar 107 km arah Barat Daya dari Gunungkidul dengan kedalaman 42 km.

Gempa ini tergolong sebagai gempa dangkal yang disebabkan oleh deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng atau megathrust. Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, gempa ini menunjukkan mekanisme pergerakan naik (thrust), yang merupakan pergeseran vertikal pada batas lempeng tektonik.

Dampak dari gempa ini cukup luas dan dirasakan di berbagai wilayah. Di daerah Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo, dan Bantul, gempa ini dirasakan dengan intensitas III-IV MMI, yang menunjukkan bahwa getaran dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah dan dapat menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari.

Di luar wilayah tersebut, seperti di Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta, dan Klaten, getaran gempa dirasakan dengan intensitas II-III MMI. Di daerah-daerah ini, getaran terasa seperti truk besar berlalu, namun tidak menyebabkan kerusakan signifikan.

BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hasil pemodelan dan analisis menunjukkan bahwa tidak ada ancaman tsunami dari kejadian ini, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir tentang kemungkinan gelombang tsunami.

Namun, hingga pukul 20.20 WIB, BMKG melaporkan adanya dua aktivitas gempa susulan (aftershock). Meskipun gempa susulan ini mungkin tidak sekuat gempa utama, masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap potensi gempa susulan yang dapat terjadi dalam waktu dekat.

BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Penting bagi masyarakat untuk menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa dan memeriksa kestabilan bangunan tempat tinggal sebelum kembali ke dalam rumah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa bangunan tidak mengalami kerusakan yang membahayakan kestabilannya.

Untuk mendapatkan informasi terbaru dan resmi mengenai situasi ini, masyarakat diharapkan mengakses BMKG melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. Informasi dapat diperoleh melalui akun media sosial BMKG seperti Instagram dan Twitter di @infoBMKG, situs web BMKG di http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, serta channel Telegram BMKG di https://t.me/InaTEWS_BMKG. Selain itu, BMKG juga menyediakan aplikasi mobile untuk iOS dan Android yang dapat diunduh dengan nama "wrs-bmkg" atau "infobmkg."

BMKG akan terus memantau situasi dan memberikan pembaruan informasi kepada publik untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. (*)

Tombol Google News

Tags:

gempa magnitudo Gempa Bumi Samudra hindia Gunungkidul gempa megathrust