KETIK, BATU – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batu mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Data Dinas Kesehatan Kota Batu menyebutkan, kasus DBD bulan Januari hingga April 2025 yakni 66 kasus. Sementara di bulan yang sama pada pada 2024 sebanyak 189 kasus.
"Namun, kewaspadaan dan antisipasi terhadap DBD harus terus dilakukan," kata Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu, dr Susana Indahwati, Kamis, 15 Mei 2025.
Dinkes Kota Batu berupaya melakukan upaya pencegahan dan pengendalian untuk menanggulangi DBD.
Selain meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap DBD, Dinkes juga menyediakan abate, atau pestisida yang digunakan untuk membasmi jentik nyamuk.
"Untuk masyarakat yang ingin mendapatkan abate bisa menghubungi Puskesmas, Desa, Kelurahan terdekat," tambahnya.
dr Susana mengimbau masyarakat untuk waspada. Mengingat cuaca yang tidak menentu seperti saat ini dapat meningkatkan kembang biak nyamuk Aedes aegypti.
"Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD dan chikungunya. Karena sampai sekarang cuaca masih tidak menentu,” ujarnya.
Susan mengimbau masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing. Yakni dengan memantau dan memastikan tempat-tempat yang dapat menampung air di dalam ataupun luar rumah aman dari jentik.
"PSN 3M Plus dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu. PSN adalah cara paling efektif, aman dan murah utk mengatasi DBD," tegasnya.
Masyarakat yang mengalami demam lebih dari 3 hari serta mengalami nyeri dan bengkak pada persedian, dr Susan mengimbau segera memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan
"Masyarakat juga perlu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Yaitu dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, mengelola stress dan istirahat cukup," urainya.(*)