MEL UM, Ujung Tombak Konservasi Burung Liar di Malang

26 Mei 2025 09:58 26 Mei 2025 09:58

Thumbnail MEL UM, Ujung Tombak Konservasi Burung Liar di Malang
Malang Eyes Lapwing (MEL), Kelompok Studi Burung Liar MIPA Universitas Negeri Malang (UM). (Foto: UM)

KETIK, MALANG – Malang Eyes Lapwing (MEL), Kelompok Studi Burung Liar MIPA Universitas Negeri Malang (UM), telah menjadi pionir dalam pengamatan dan konservasi burung liar di lingkungan kampus sejak pendiriannya pada 8 Mei 2012. 

Organisasi ini merupakan inisiatif mahasiswa FMIPA UM, dengan salah satu pendirinya, Heru Cahyono, saat ini menjabat sebagai Direktur Malang Birding Tour Ltd.

Salsabila Armania Putri, pengurus MEL 2025 dan mahasiswa semester 6 Biologi UM, menyatakan bahwa organisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan avifauna dan pelestarian burung liar yang terancam punah.

“Kami ingin semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya keberadaan burung liar di alam. MEL hadir sebagai wadah bagi mahasiswa yang memiliki ketertarikan pada burung dan konservasinya,” ujar Salsabila mengutip laman resmi Universitas Negeri Malang, Senin, 26 Mei 2025.

Dengan struktur organisasi yang sederhana namun solid, MEL memiliki Divisi Social Media Specialist dan Pengurus Harian yang terdiri atas Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris, dan Bendahara. Anggota aktif terlibat dalam berbagai kegiatan pengamatan burung dan edukasi lingkungan.

Organisasi ini telah menghasilkan berbagai karya dan prestasi. Salah satu kontribusi penting adalah partisipasi anggota MEL dalam penyusunan buku Burung-Burung di Indonesia Sunda Besar, dengan salah satu ilustratornya merupakan alumni MEL. MEL juga aktif mengikuti kompetisi nasional, seperti Bionic Birdwatching Competition Jogja 2024 dan Lawu Birdwatching Competition 2023.

Kegiatan rutin MEL meliputi pengamatan burung dua kali sebulan, Birdwatching and Sharing Session, pameran, kuliah tamu, serta Malang Naturalist Week (MNW). Untuk mendukung kegiatan tersebut, MEL menyediakan fasilitas alat pengamatan standar nasional, seperti kamera, binokular, dan buku panduan lapangan.

“Selain meningkatkan kemampuan birdwatching dan pemahaman konservasi, anggota juga mendapatkan sertifikat dari program kerja utama kami. Kegiatan ini juga menjadi momen healing bersama,” tambah Salsabila.

Komitmen MEL sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 15 tentang kehidupan ekosistem darat. Dengan visi yang bersifat konservasi dan edukasi, MEL terus memperjuangkan kepentingan para pemerhati burung sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pelestarian lingkungan di lingkungan Universitas Negeri Malang dan sekitarnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Malang Eyes Lapwing Universitas Negeri Malang MEL UM Malang burung liar Konservasi Burung