Panggilan jiwa untuk putra-putri terbaik Pemkab Sidoarjo! Inilah saatnya memainkan peran-peran terbaik. Saatnya mengabdi. Waktunya berkiprah mengakhiri tragedi demi tragedi korupsi yang mendera mantan-mantan bupati. Transparansi adalah pilar inti.
Mulai Senin (17 Maret 2025), Pemkab Sidoarjo membuka kesempatan bagi para pejabatnya untuk paparan visi-misi. Paparan itu disiarkan live di akun Youtube Pemkab Sidoarjo. Terbuka. Transparan. Siapa pun boleh menonton. Ini terobosan yang berani.
Transparansi adalah salah satu pilar yang sangat penting dalam pencegahan kolusi, korupsi, dan nepotisme. Kalau tidak sekarang, kapan lagi memulai. Keterbukaan dalam pencegahan korupsi inilah yang selalu kita gaungkan. Baik di grup-grup WA, orasi-orasi unjuk rasa, maupun rasan-rasan warung kopi di sekitar kita.
Presentasi terbuka itu setidaknya membuka dua aspek. Pertama, kompetensi, totalitas, maupun loyalitas pejabat di atas jabatan yang diembannya. Kedua, jika pejabat ini punya passion lain sangat sangat bagus sebagai medan pengabdian, dia punya kesempatan mewujudkannya. Tidak terbatasi oleh kotak jabatan yang diduduki saat ini.
Presentasi pejabat kepada masyarakat ini bakal menampilkan kualitas investasi dan aset sumber daya manusia di tubuh birokrasi Pemkab Sidoarjo. Aset birokrat Pemkab Sidoarjo terkenal hebat-hebat. Tidak perlu diragukan lagi.
Dari mereka, masyarakat Sidoarjo akan mengetahui. Kabupaten Sidoarjo ini akan dibawa ke mana. Arah kebijakan pemerintah daerah seperti apa. Visi dan misi Bupati Sidoarjo Subandi dan Wakil Bupati Mimik Idayana direalisasikan bagaimana. Seberapa visible mereka mengejawantahkan visi-misi kepala daerah itu.
Mampukah mereka menggugah partisipasi publik untuk ikut serta membangun Kabupaten Sidoarjo. Dengan penuh kesadaran, masyarakat akan ikut serta berperan dalam pembangunan.
Memang, presentasi para pejabat Pemkab Sidoarjo ini belum akan menyamai proses lelang jabatan yang dilakukan Pemkot Surabaya pada awal Maret 2025 lalu. Para peserta lelang jabatan diuji oleh akademisi dan praktisi media.
Presentasi para Pejabat Pemkab Sidoarjo merupakan upaya nyata mewujudkan keterbukaan. Masyarakat diberi kesempatan menyaksikan kemampuan para pejabat Pemkab Sidoarjo. Berinovasi dan berkreasi dalam melayani fungsinya sebagai pelayan masyarakat.
Ini tantangan buat para birokrat. Challenge. Kompetensi birokrat akan jelas terlihat. Bagaimana mereka menginventarisasi, mengindifikasi, menganalisis, sampai mencarikan solusi di masyarakat. Semua berbasis output, outcome, dan capaian target yang pasti. Inovasi dan kreasi mereka mungkin amazing. Di luar ”nurul” (baca: nalar).
Jadwal Paparan Program Kerja Pejabat-Pejabat Pemkab Sidoarjo. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Presentasi terbuka para pejabat kepada masyarakat ini juga bakal mampu mengikis stigma-stigma negatif. Bahwa siapa yang dekat bupati pasti dapat posisi. Titip-titipan. Siapa yang setor tinggi diberi posisi yang basah. Gratifikasi. Isu-isu itulah yang selama ini mencengkeram mindset kita.
Para pejabat dapat membuktikan mereka bukanlah produk titip-titipan. Bukan pula hasil gratifikasi. Tentu, suatu saat, akan ada mutasi pejabat di Pemkab Sidoarjo. Mereka yang terbukti berkompeten akan menempati posisi sesuai bidangnya. Dengan loyalitas dan integritas yang patut dan pantas. Itulah prinsip meritokrasi birokrasi.
Bukankah harapan itu yang selama ini kita teriakkan dalam berbagai tulisan dan aksi? Bukankah kritik-kritik terhadap titip-titipan dan gratifikasi yang selama ini kita soroti saat mutasi pejabat? Kalau kita berharap gratifikasi dan titip-titipan pejabat itu benar-benar terkikis dalam proses mutasi, inilah saatnya memulai.
Semoga putra-putri terbaik di Pemkab Sidoarjo terpanggil. Ikut menata birokrasi. Tergugah untuk mencegah tragedi korupsi terjadi lagi. Mari kita dukung!
*) Fathur Rozi, redaktur dan jurnalis senior Ketik.co.id yang bertugas di Sidoarjo
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
*) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id
**) Ketentuan pengiriman naskah opini:
• Naskah dikirim ke alamat email [email protected].
• Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
• Panjang naskah maksimal 800 kata
• Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
• Hak muat redaksi