KETIK, JEMBER – Keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk dua komoditas pertanian disambut gembira oleh kalangan petani di daerah.
Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jawa Timur menilai, keputusan untuk menaikkan HPP untuk komoditas beras dan jagung, diyakini akan menggairahkan produksi pertanian di tingkat petani. Sehingga hal itu bisa mendorong tercapainya target swasembada pangan nasional.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo yang sudah peduli pada petani. Walaupun kenyataannya, sampai hari ini harga jagung masih di bawah Rp 5000,- per kilogram," ujar Jumantoro, Ketua APPI Jatim kepada Ketik.co.id pada Jumat, 03 Januari 2025.
Jumantoro mengungkapkan, harga pembelian jagung di tingkat petani saat ini masih berkisar di harga Rp 4.700 - Rp 4.800,- per kg. Sedangkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani masih di bawah Rp 6.500,- yaitu Rp 6.000 - Rp 6.200,- per kg.
Jumantoro berharap, kebijakan pemerintah itu harus diikuti dengan sosialisasi yang masif agar kebijakan ini dapat terealisasi dan memberikan dampak kepada petani.
"Ini kebijakan yang menjadi salah satu terobosan untuk mensejahterakan petani. Walaupun belum sesuai dengan harapan petani. Karena para petani berharap kenaikan GKP mencapai Rp 7.000,- per kg dan jagung Rp 6.000,-, " ujar pria asal Jember ini.
Keputusan untuk menaikkan HPP bagi beras dan jagung ini diputuskan dalam rapat kabinet terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin, 30 Desember 2024 lalu. Ratas diikuti oleh semua menteri dan kepala badan/lembaga di bawah koordinasi Menko Pangan Zulkifli Hasan.
HPP untuk gabah yang semula Rp 6.000,- naik menjadi Rp 6.500,- per kg. Sedangkan HPP jagung dari yang semula Rp 5.000,- naik menjadi Rp 5.500,- per kg. Kebijakan ini diputuskan pemerintah sebagai bagian dari langkah strategis untuk mencapai swasembada pangan. (*)