Rumah Adat di Taman Budaya Saruma Halmahera Selatan Tak Terurus

Jurnalis: Mursal Bahtiar
Editor: Gumilang

4 Maret 2025 18:00 4 Mar 2025 18:00

Thumbnail Rumah Adat di Taman Budaya Saruma Halmahera Selatan Tak Terurus Watermark Ketik
Salah satu rumah adat di taman Budaya Saruma yang sudah tidak terurus (Foto:Mursal Bahtiar/Ketik.co.id)

KETIK, HALMAHERA SELATAN – Kondisi Rumah Adat di Taman Budaya Saruma Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, saat ini tampak tidak terurus. Keberadaan taman budaya tersebut hanya berjarak 50 meter dari kantor Bupati Halmahera Selatan.

Sebelumnya, Taman Budaya Saruma yang didirikan tahun 2018 memiliki daya tarik dan sering dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah. Di tempat itu terdapat berbagai rumah adat dari suku-suku di Indonesia berdiri kokoh di tengah taman.

Rumah adat tersebut sebelumnya juga dijadikan tempat inap bagi tamu di daerah. Namun kondisi taman dekat dengan  kantor Bupati Halmahera Selatan itu kini memprihatinkan.

Salah satu rumah adat Solo misalnya. Dari hasil pantauan media nasional Ketik.co.id, rumah adat Solo sudah tidak terurus. Dimana, rumah adat tersebut dipenuhi rerumputan, bangunannyapun sudah mulai rapuh.

Foto Rumah Adat Solo dikelilingi rumput liar. Dinding bangunan samping kiri dan kanan kelihatan kumuh. (Foto :Mursal Bahtiar/Ketik.co.id)Rumah Adat Solo dikelilingi rumput liar. Dinding bangunan samping kiri dan kanan kelihatan kumuh. (Foto :Mursal Bahtiar/Ketik.co.id)

Selain rumah adat Solo, rumah adat Bacan, Makian, Kayoa, dan Bugis Makssar serta rumah adat Sumatera Barat, juga alami kondisi yang sama. Padahal, pembangunan rumah adat di taman Budaya Saruma menghabiskan miliran rupiah.

Salah satu dari beberapa pengunjung taman Budaya Saruma saat ditemui mengatakan, taman Budaya Saruma memiliki potensi yang sangat menjanjikan.

"Kalau dikelola dengan baik, sangat menjanjikan. Akses muda dan posisinya sangat strategis," kata Lusi salah satu pengunjung asal Palembang pada Selasa, 4 Maret 2025.

Foto Jembatan taman tampak rusak dan tidak dapat digunakan. (Foto: Mursal Bahtiar/Ketik.co.id)Jembatan taman tampak rusak dan tidak dapat digunakan. (Foto: Mursal Bahtiar/Ketik.co.id)

Dengan ragam dan corak yang terlihat seperti hutan belantara, Lusi katakan sangat berpotensi mendatangkan wisatawan.

"Seperti hutan belantara karena pohon karetnya besar. Sudah pasti sangat punya potensi untuk dikunjungi wisatawan," ucap Lusi

"Kalau saya jadi lurah, sudah saya kembangkan. Hasilnya juga pasti besar. Ini luar biasa kalau dikembangkan," tambah Lusi memberi guyonan.

Jika dilihat dari lokasinya, taman Budaya Saruma sangat strategis untuk destinasi wisata seputar kota Labuha. Selain mudah dijangkau, udara seputar taman Budaya Saruma sangat sejuk.

Salah satu bagian dari taman Budaya Saruma yang masih diurusi hanya pendopo Canga Matau. Canga Matau sering digunakan untuk rapat dan acara tertentu baik keluarga maupun acara kedinasan.

Hal tersebut tentu akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pariwisata. Ketika dikonfirmasi mengenai Rumah Adat di Taman Budaya Saruma yang terbengkalai itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Halmahera Selatan tidak memberikan respon dan jawaban apapun hingga berita ini ditulis. (*)

Tombol Google News

Tags:

Halmahera Selatan Taman Budaya Saruma Tidak Terurus Rumah Adat