KETIK, MALANG – Sebanyak 200 pelaku UMKM di Kota Malang mendapatkan bantuan stimulan berupa alat produksi. Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang sebagai upaya memperkuat UMKM.
Wali Kota Malang, Sutiaji menuturkan, kemajuan UMKM dapat berbanding lurus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Jika manfaat dari barang produksi kita kawal, saya yakin akan berbuah dan menumbuhkan ekonomi di Kota Malang. Tentu akan berbanding lurus dengan pendapatan daerah, pengurangan angka kemiskinan dan stunting, bisa meningkatkan kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, dan berimbas pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Malang," jelasnya usai penyerahan bantuan, pada Senin (21/8/2023).
Pihaknya berharap bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tiap pelaku UMKM. Ke depan, bantuan yang diberikan dapat berupa penguatan sumber daya manusia hingga permodalan. Dengan demikian dapat meminimalisir pelaku UMKM yang terjerat dalam pinjaman rentenir.
"Ke depannya harus bentuknya channeling, penguatan SDM berkaitan dengan perencanaan. Hari ini dan seterusnya kita minta untuk inventarisir dan menguatkannya. Saya maksud tadi channeling itu kebutuhan-kebutuhan akan permodalan. Jangan sampai terjerat ke rentenir, maka kita harus kuat itu semua," paparnya.
Sementara itu Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyampaikan bantuan stimulan tersebut sebagai tanggung jawab pemerintah mengembangkan ekonomi kerakyatan. Pelaku UMKM diberikan sarana untuk menaikkan kelas usaha mereka masing-masing.
"Nanti juga akan kita lakukan pembinaan secara rutin dan terus menerus sehingga pelaku UMKM bisa menaikkan omzetnya. Hari ini sekitar 200 pelaku UMKM yang mendapat bantuan dan telah melalui sistem kurasi. Kita mengetahui usaha mereka, kebutuhan apa yang diinginkan," jelas Eko.
Untuk memberikan bantuan stimulan berupa alat produksi, Diskopindag Kota Malang menghabiskan dana sekitar Rp 1 miliar. Alat produksinya pun beragam, mulai dari mesin jahit, mixer, kulkas, etalase, dan lainnya.
"Ada bermacam item, sekitar 10 jenis alat produksi yang kami berikan pada pelaku UMKM. Rata-rata untuk usaha konveksi, makanan dan minuman, pengemasan. Sesuai dengan kebutuhan teman-teman UMKM," sebutnya.
Pelaku UMKM yang terjaring dipastikan telah menjalankan usahanya paling sedikit enam bulan. Usai diserahkannya alat produksi, Diskopindag akan melakukan pemantauan secara berkala. Dengan demikian nilai kemanfaatan alat bantu produksi dapat membuahkan hasil maksimal bagi pelaku UMKM.
"Bantuan seperti inilah yang sangat diperlukan oleh teman-teman UMKM. Nanti satu minggu berikutnya akan kami cek di lapangan kemudian akan kami lakukan pembinaan. Kita dampingi sampai benar-benar mempunyai produksi yang bisa diandalkan," serunya.(*)
